“Kegiatan semacam ini bukan hanya tanggung jawab teknis semata, tapi juga menjadi bentuk edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan. Kami ingin membangun kesadaran kolektif agar warga turut berpartisipasi aktif menjaga fasilitas umum yang ada,” ungkapnya.
Dengan rutin dilakukannya pemeliharaan ini, diharapkan potensi terjadinya banjir di wilayah barat dan selatan Kota Sukabumi bisa ditekan. Selain itu, kolam retensi dapat terus berfungsi optimal sebagai penampung limpasan air hujan dan bagian dari sistem mitigasi bencana hidrometeorologi. “Kami berharap masyarakat semakin peduli dan tidak anggap remeh soal sampah. Sekecil apapun sampah yang dibuang sembarangan, dampaknya bisa sangat besar jika menumpuk dan menyumbat aliran air,” pungkas Eris. (mg5)