Hari Nelayan Palabuhanratu Sarat Akan Nilai Historis dan Budaya

Istimewa
HARI NELAYAN : Pemkab Sukabumi bersama Ribuan masyarakat memperingati puncak Hari Nelayan Palabuhanratu ke-65 di Alun-alun Gadobangkong, pada Rabu (21/5). Kegiatan diawali dengan arak-arakan budaya dari Pendopo Palabuhanratu menuju Alun-alun Gadobangkong yang dipimpin langsung oleh Bupati Sukabumi, Asep Japar, didampingi Wakil Bupati Sukabumi, Andrea dan Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman serta unsur Forkopimda.
0 Komentar

PALABUHANRATU,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Pemkab Sukabumi bersama Ribuan masyarakat memperingati puncak Hari Nelayan Palabuhanratu ke-65 di Alun-alun Gadobangkong, pada Rabu (21/5).

Kegiatan diawali dengan arak-arakan budaya dari Pendopo Palabuhanratu menuju Alun-alun Gadobangkong yang dipimpin langsung oleh Bupati Sukabumi, Asep Japar, didampingi Wakil Bupati Sukabumi, Andrea dan Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman serta unsur Forkopimda.

Selain arak-arakan, rangkaian acara juga diisi dengan pertunjukan seni tradisional dan berbagai kegiatan kemasyarakatan lainnya. Peringatan Hari Nelayan yang telah menjadi tradisi tahunan masyarakat pesisir di Kabupaten Sukabumi ini, tak hanya menjadi ajang syukuran, tetapi juga berkembang menjadi atraksi budaya yang menarik perhatian secara nasional.

Baca Juga:Koperasi DWP Reugreug Pageuh Kota Sukabumi Berencana Rekrut Anggota BaruPengurus Kwarcab dan Mabicab Kota Sukabumi Dilantik

Asep Japar dalam sambutannya menekankan pentingnya melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya sebagai bagian dari identitas daerah.

“Ini adalah warisan budaya yang telah turun-temurun sejak ratusan tahun lalu. Festival dan gelar budaya ini memiliki nilai yang tak ternilai,” ujarnya.

Menurutnya, Hari Nelayan Palabuhanratu tak hanya sarat akan nilai historis dan budaya, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. “Melalui festival dan gelar budaya, termasuk produk ekonomi kreatif dan berbagai atraksi yang disajikan dapat memberikan kesan mendalam dan pengalaman berharga bagi para wisatawan,” terangnya.

Ia menambahkan, Festival Hari Nelayan telah menjadi etalase kekayaan alam dan budaya yang kini terus dipromosikan sebagai bagian dari pariwisata berkelanjutan di kawasan Geopark Ciletuh. “Semoga pagelaran ini mampu memberikan rasa percaya dan nyaman bagi para pengunjung, serta berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Hari Nelayan 2025, Nandang, mengungkapkan bahwa perayaan tahun ini berlangsung sejak 20 April hingga 31 Mei dan berhasil menggerakkan perekonomian lokal hingga Rp2,2 miliar.

“Kami sangat mengapresiasi kerja sama luar biasa dari masyarakat nelayan. Meski tanpa dukungan sponsor seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan kali ini tetap berlangsung meriah,” ucapnya.

Nandang menyampaikan bahwa Festival Hari Nelayan Palabuhanratu kembali masuk dalam program Kharisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata untuk ketiga kalinya. (mg3)

0 Komentar