Kasus Tengkes di Kota Sukabumi Turun Signifikan, Dari 26,9 Persen jadi 16,8 Persen

Istimewa
Alhamdulillah angka stunting kita turun cukup signifikan\" Reni Rosyida Muthmainnah Kadinkes Kota Sukabumi
0 Komentar

SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.CO – Angka prevalensi kasus tengkes (stunting) di Kota Sukabumi menunjukan penurunan signifikan.

Berdasarkan data survei nasional, prevalensi stunting di Kota Sukabumi turun dari 26,9 persen menjadi 16,8 persen dari total sekitar 3.500 balita yang menjadi sasaran pengukuran.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Reni Rosyida Muthmainnah, mengatakan capaian ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak yang fokus pada percepatan penanganan stunting. “Alhamdulillah angka stunting kita turun cukup signifikan. Ini merupakan buah dari kerja keras semua pihak. Fokus kami sekarang adalah mencegah munculnya kasus baru, terutama pada anak usia di bawah dua tahun,” kata Reni kepada wartawan, kemarin (21/5).

Baca Juga:Dinsos Kota Sukabumi Salurkan Bantuan bagi Pemilik Rumah RobohStok Blanko E-KTP Disdukcapil Kota Sukabumi Cukup untuk Sebulan

Reni menekankan pentingnya pendekatan pencegahan stunting sejak dini. Sebab, dua tahun pertama kehidupan merupakan masa emas pertumbuhan anak. “Salah satu upaya pencegahan yang terus digencarkan adalah edukasi dan pemantauan pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), yang kerap menjadi penyebab kegagalan tumbuh kembang jika tidak diberikan dengan tepat,” cetusnya.

Zero New Stunting merupakan target Dinkes dan berupaya menekan kasus stunting baru. “Sebab itu, fokus kami adalah pada bayi dan balita usia di bawah dua tahun, karena pada usia inilah intervensi gizi sangat menentukan masa depan anak,” jelasnya.

Edukasi kepada ibu hamil dan ibu menyusui terus ditingkatkan melalui posyandu dan layanan kesehatan primer. Selain itu, Dinkes Kota Sukabumi juga menggandeng kader kesehatan dan perangkat kelurahan untuk melakukan pemantauan secara aktif terhadap pertumbuhan anak di wilayah masing-masing.

“Intervensi gizi spesifik dan sensitif dilakukan secara simultan, mulai dari pemberian makanan tambahan hingga akses layanan kesehatan yang mudah dijangkau masyarakat,” cetusnya.

Reni berharap, keberhasilan ini bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. “Kita tidak boleh lengah. Penurunan ini harus menjadi motivasi untuk terus memperbaiki pelayanan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi anak. Dengan kerja sama semua pihak, insyaAllah kita bisa mewujudkan generasi Sukabumi yang sehat dan unggul,” pungkasnya. (mg5)

0 Komentar