Cuaca Ekstrem di Sukabumi Dominasi Bencana Hidrometeorologi

Istimewa
PENANGANAN: Petugas BPBD Kota Sukabumi menangani dampak bencana akibat cuaca ekstrem di salah satu ruas jalan yang mengalami ambles.
0 Komentar

CITAMIANG,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM — Cuaca ekstrem mendominasi kejadian bencana di Kota Sukabumi pada triwulan pertama atau selama periode Januari-April. Sepanjang periode itu terjadi 88 kali kejadian bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, menuturkan dari 88 kali kejadian bencana, nilai kerugian ditaksir mencapai Rp1,1 miliar lebih. Bencana juga mengakibatkan 156 kepala keluarga atau 145 jiwa terdampak.

Selain itu, tercatat 122 unit bangunan mengalami kerusakan. Rinciannya, satu unit rusak berat, lima unit rusak sedang, dan 116 unit rusak ringan. Luas area terdampak secara keseluruhan mencapai 1.451 hektare.

Baca Juga:Pendaftaran Online SPMB Terkendala Gangguan Teknis di Sukabumi, Dikeluhkan Orangtua Calon SiswaKORMI Kota Sukabumi Bahas Persiapan Pelantikan Pengurus Baru

Dari seluruh kejadian, cuaca ekstrim menjadi jenis bencana yang paling dominan, dengan jumlah 14 kali kejadian. Kerugian yang ditimbulkan pun tercatat paling besar sebesarRp 849.750.000. Jenis bencana lainnya meliputi banjir sebanyak 6 kejadian dengan nilai kerugian Rp58,85 juta, tanah longsor 2 kejadian dengan nilai kerugian Rp152 juta, kebakaran permukiman satu kasus dengan nilai Rp28 juta, serta angin kencang atau puting beliung satu kasus dengan nilai kerugian Rp23,1 juta.

Jumlah kasus bencana terbanyak terjadi pada Maret sebanyak 39 kejadian. Kemudian pada April 23 kejadian, Januari 22 kejadian, dan Februari 4 kejadian.

“Pada Maret dan April jumlah kejadian sangat signifikan, terutama akibat curah hujan tinggi. Hasil analisis dari Stasiun Klimatologi Bogor menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Jawa Barat berada dalam kategori curah hujan tinggi, bahkan sangat tinggi,” jelas Novian.

Secara kewilayahan, dua kecamatan mencatat jumlah kejadian tertinggi yakni Warudoyong dan Baros masing-masing dengan 23 kejadian. Di Warudoyong, Kelurahan Dayeuhluhur menjadi daerah dengan jumlah kasus terbanyak yaitu 11 kejadian. Sedangkan di Baros, Kelurahan Sudajaya Hilir mencatat 9 kasus.

Disusul kemudian Kecamatan Lembursitu dengan 16 kejadian, Cikole 9 kejadian, Citamiang 8 kejadian, Gunungpuyuh 5 kejadian, dan Cibeureum 4 kejadian.

Pada bulan April, jumlah warga terdampak mencapai 23 jiwa dengan 23 unit bangunan rusak. Kerugian yang ditimbulkan selama bulan tersebut tercatat sebesar Rp 43.800.000 dengan luas area terdampak sekitar 0,0493 hektare.

BPBD Kota Sukabumi mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama di wilayah-wilayah rawan bencana. Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, sekaligus memperkuat koordinasi dengan kelurahan dan kecamatan untuk penanganan cepat saat bencana terjadi.

0 Komentar