Penerimaan PAD Melonjak Signifikan,Hasil Strategi yang Sudah Dirancang Sebelumnya

Istimewa
ILUSTRASI/KOTASUKABUMI.ID MELONJAK: Penerimaan PAD Kota Sukabumi pada Juni cenderung meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu. Lonjakannya cukup signifikan mencapai 63 persen.
0 Komentar

SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Pemerintah Kota Sukabumi mencatat lonjakan signifikan penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) sepanjang Juni 2025. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, PAD Kota Sukabumi mengalami kenaikan lebih dari 63 persen.

Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, mengatakan kenaikan tersebut merupakan hasil dari strategi yang telah dirancang sejak dirinya resmi menjabat sebagai Wali Kota pada 10 Desember 2024 lalu. “Kenaikan PAD memang sudah kita desain sejak saya dinyatakan terpilih. Alhamdulillah sekarang mulai terlihat hasilnya. Untuk Juni tahun ini, peningkatannya hampir sama dengan bulan Mei 2025, yakni sekitar 63 persen,” ungkap Ayep, kemarin (30/6).

Ayep menilai capaian tersebut sebagai sinyal positif atas perbaikan kondisi fiskal daerah. Ia bahkan menargetkan lonjakan PAD secara keseluruhan hingga mencapai Rp120 miliar pada akhir tahun ini.

Baca Juga:Andreas : Jadikan Tahun Baru Islam Sebagai Refleksi Spiritual dan SosialKadiskes Sidak ke Puskesmas Citarik, Pastikan PKG Berjalan Maksimal

Jumlah tersebut naik signifikan dari capaian PAD tahun 2024 yang berada di angka Rp81 miliar. “Ini kabar baik bagi Kota Sukabumi. Dengan meningkatnya PAD, belanja daerah pun bisa bertambah. Target kami tahun ini adalah Rp120 miliar,” tegasnya.

Ayep mengakui target tersebut bukan hal yang ringan. Namun dirinya optimistis terhadap kemampuan daerah untuk mencapainya, mengingat tren penerimaan yang terus meningkat dalam dua bulan terakhir. “Jika melihat selisihnya, berarti ada kenaikan sekitar Rp40 miliar dari tahun lalu. Tapi saya optimis angka itu bisa kita capai di akhir tahun nanti,” ujarnya.

Ayep menekankan, target PAD tersebut murni berasal dari penerimaan sektor-sektor yang menjadi kewenangan pemerintah kota, tanpa menggabungkan kontribusi dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Menurutnya, optimalisasi kinerja BLUD dan BUMD baru akan difokuskan pada tahun 2026 hingga 2027.

“Target PAD yang sekarang ini murni, tidak termasuk BUMD ataupun BLUD. Rencana peningkatan kinerja dari dua lembaga itu akan kita dorong di tahun 2026 dan 2027,” jelasnya.

Dia pun menyampaikan, evaluasi menyeluruh terhadap capaian PAD akan dilakukan pada akhir tahun guna memastikan program-program pembangunan yang dibiayai dari APBD dapat segera berjalan efektif sejak awal 2026. “Kita akan lihat laporan akhir PAD bulan Desember. Dengan begitu, program anggaran murni 2026 sudah bisa kita jalankan sejak Januari,” pungkas Ayep. (mg5)

0 Komentar