Sukabumi Menuju Simpul Konektivitas dan Investasi Berkelanjutan

Istimewa
SARASEHAN: Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki (kanan) menghadiri Saresehan West Java Economic Society (WJES) 2025 yang mengangkat tema “Infrastruktur dan Konektivitas Segitiga Emas Sukabumi–Cianjur–Bogor”, kemarin (1/7).
0 Komentar

SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menyampaikan komitmen kuat Pemerintah Kota Sukabumi dalam menyelesaikan persoalan kemiskinan melalui penguatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan peningkatan investasi.

Hal ini diungkapkan dalam acara Saresehan West Java Economic Society (WJES) 2025 yang mengangkat tema “Infrastruktur dan Konektivitas Segitiga Emas Sukabumi–Cianjur–Bogor”, pada Selasa, 1 Juli 2025.

Dalam sambutannya, Wali Kota menekankan pentingnya membangun konektivitas sebagai kunci efisiensi logistik, stabilitas harga, dan peningkatan daya saing investasi di Kota Sukabumi. Ia juga mengungkapkan inovasi fiskal melalui optimalisasi wakaf sebagai instrumen investasi.

Baca Juga:Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rutilahu di Kota Sukabumi, Dialokasikan Sebanyak 159 UnitOknum Warga Cidahu Diduga Rusak Rumah Singgah, Dipicu Miskomunikasi dengan Pemilik

“Kami menyalurkan hasil investasi wakaf kepada 90 pelaku usaha di Kota Sukabumi. Ini adalah bagian dari upaya memperkuat fiskal daerah secara berkelanjutan,” ujar H. Ayep Zaki.

Sebagai kota yang terletak strategis di antara Bogor dan Cianjur, Sukabumi memiliki potensi besar menjadi simpul distribusi kawasan. Visi ke depan difokuskan pada pengembangan infrastruktur utama seperti Tol Bocimi, revitalisasi jalur kereta api, pembangunan Pasar Induk Sukabumi, serta percepatan Jalan Lingkar Selatan.

Infrastruktur ini diyakini mampu memperlancar arus barang, menurunkan biaya logistik, dan memperkuat posisi Kota Sukabumi dalam rantai pasok regional. Walakin, sejumlah tantangan strategis yang perlu diatasi.

Di antaranya adalah kepadatan infrastruktur pascaoperasional Tol Bocimi, tingginya biaya distribusi yang memicu ketimpangan harga, ketiadaan pusat logistik modern, serta belum terintegrasinya pengelolaan sampah di kawasan perkotaan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Kota Sukabumi bersama para pemangku kepentingan mengusulkan langkah-langkah konkret berbasis tiga pilar utama: infrastruktur dan pasar, pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular, serta kolaborasi kawasan.

Pertama, pengembangan Pasar Induk Kota Sukabumi sebagai pusat distribusi regional serta optimasi jalur transportasi seperti Jalan Lingkar Selatan dan jalur kereta api menjadi prioritas. Kedua, pengelolaan sampah modern berbasis daur ulang dan keterlibatan UMKM serta komunitas dalam ekonomi sirkular menjadi strategi kunci keberlanjutan.

Ketiga, penguatan kolaborasi lintas wilayah antara Sukabumi, Cianjur, dan Bogor diharapkan dapat menciptakan tata ruang dan pengelolaan sampah kawasan yang terintegrasi.

0 Komentar