DPRD Kota Sukabumi Tak Tahu Ada Pembangunan Gedung Dekranasda, Tak Diajak Komunikasi Pihak Eksekutif

Ist
GROUNDBREAKING: Prosesi peletakan batu pertama pembangunan Gedung Dekranasda Kota Sukabumi yang dilakukan Wali Kota Ayep Zaki dan Wakil Wali Bobby Maulana, belum lama ini.
0 Komentar

SUKABUMI – Ketua DPRD Kota Sukabumi, Wawan Juanda, mengkritik Pemerintah Kota Sukabumi yang dinilai menjalankan proyek pembangunan tanpa koordinasi dengan lembaga legislatif. Sorotan ini muncul setelah DPRD mengaku tidak mengetahui adanya pembangunan Gedung Dekranasda senilai Rp1,6 miliar yang baru-baru ini dilaksanakan. “Kami DPRD Kota Sukabumi sama sekali tidak tahu menahu, bahkan tidak diundang, dan baru tahu dari media. Ini ironis dan sangat disayangkan,” kata Wawan kepada wartawan, kemarin (13/7).

Menurut Wawan, proyek yang sudah dieksekusi pada 2025 seharusnya telah dibahas dan disepakati bersama pada tahun anggaran sebelumnya. Namun, berdasarkan penelusurannya, tidak ada pembahasan tentang proyek tersebut dalam Rancangan APBD 2024.

“Secara SOP, apa yang dieksekusi di tahun berjalan adalah hasil pembahasan tahun sebelumnya. Proyek Gedung Dekranasda tidak pernah kami bahas dalam Raperda APBD 2024. Ini berarti bisa jadi berasal dari APBD parsial 2025,” tegasnya.

Baca Juga:Bupati Sukabumi Sampaikan Rancangan Perubahan KUA PPAS dalam ParipurnaTruk Bermuatan Keramik Hantam Pagar Toko di Simpang Ratu Cibadak

Meski berasal dari APBD parsial, tapi Wawan menilai langkah Pemerintah Kota tetap tidak bisa dibenarkan tanpa adanya pemberitahuan resmi kepada DPRD. Menurutnya, proses komunikasi lintas lembaga adalah bagian dari prinsip transparansi dan tata kelola pemerintahan yang baik.

“Sekecil apapun program, jika menyangkut penggunaan anggaran daerah, seharusnya DPRD dilibatkan. Kami punya fungsi pengawasan dan representasi masyarakat. Jangan sampai masyarakat bertanya kepada kami, dan kami tidak tahu apa-apa,” ujar politikus dari PKS tersebut.

Wawan juga menyinggung soal prioritas pembangunan. Menurutnya, dana Rp 1,6 miliar seharusnya bisa dialokasikan untuk proyek yang lebih urgen dan menyentuh langsung pelayanan masyarakat. Salah satu contohnya adalah pembangunan gedung Kecamatan Gunungpuyuh yang hingga kini belum terealisasi.

“Kami sangat berharap ke depan Wali Kota bisa lebih istiqomah dan konsisten menjalin kolaborasi dengan DPRD dan elemen masyarakat lain. Pembangunan bukan hanya soal fisik, tapi juga proses yang partisipatif,” tambahnya. (mg5)

0 Komentar