Kondisi Bangunan SDN Babakan Sukamanah di Jampangtengah Memprihatinkan

Istimewa
BANGUNAN : Kondisi bangunan SDN Babakan Sukamanah, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi sangat memprihatinkan.
0 Komentar

JAMPANGTENGAH,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Babakan Sukamanah, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi sangat memprihatinkan.

Dari hasil penelusuran wartawan, kondisi bangunan sarana pendidikan ini terlihat ada beberapa ruangan yang kondisinya sudah rusak, dari mulai plafon ruang kelas yang nampak bolong dan hampir ambruk, tembok keropos, pintu jebol, warna pudar hingga toilet pun tidak ada sumber air bersih.

Tak hanya itu, kondisi tembok retak pada ruang kelas membuat siswa dan siswi tidak nyaman untuk belajar. Bahkan meja dan bangku untuk belajar pun sudah tidak layak dipakai. Sehingga, ada beberapa siswa yang belajar dilantai dengan beralaskan karpet.

Baca Juga:Wakil Walkot Sukabumi Sidak Pelaksanaan MPLSMahasiswa di Sukabumi Unjuk Rasa, Tuntut Klarifikasi Pernyataan Kontroversi Wali Kota

Kondisi itu di keluhkan oleh sebagian wali murid. Herdiana contohnya, sebagai wali murid, ia merasa was-was dan prihatin terhadap kondisi bangunan Sekolah SDN Babakan Sukamanah ini.

“Saya prihatin melihat kondisi sekolah seperti ini, bangunan ini sudah bertahun-tahun rusak. Kelas gak ada pintunya, kursi nya juga gak ada, WC gak ada, lampu juga rusak semua,” kata Herdian, Rabu (16/7/2025).

Ia mempertanyakan, siapa yang harus bertanggung jawab terhadap pembangunan sekolah SDN Babakan Sukamanah ini. “Kami memohon kepada Pemda dan dinas terkait untuk segera membangun gedung ini sebab kondisi sekolah sudah rusak parah,” jelasnya.

“Kondisi yang rusak antara lain ruang kelas kondisinya parah dari mulai bangku, WC, air pun tidak ada disini, atap bocor dan bangunan sangat memprihatinkan, termasuk papan tulis juga sudah tidak layak,” paparnya.

Kemudian, sambung Herdiana, soal air pun tidak ada. Sehingga, jika siswa ingin buang air besar (BAB) atau kecil harus pergi ke sungai yang berjarak 300 meter dari sekolah.

“Kalau anak-anak ingin BAB atau buang air kecil, mereka harus ke sungai dikarenakan disini tidak ada airnya, dan jaraknya lumayan jauh juga sekitar 300 meter dari sini,” tuturnya.

Ia berharap perbaikan gedung sekolah dipercepat mengingat bangunan ini sudah cukup parah. “Semoga ada ada respon dari dinas terkait dan segera dilakukan perbaikan,” pungkasnya. (SZ)

0 Komentar