SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Bullying atau perundungan memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental dan psikososial anak. Dampak itu meliputi masalah psikologis, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan tidur, serta masalah psikososial seperti penurunan harga diri, isolasi sosial, dan perilaku agresif.
“Korban bullying sering mengalami perasaan sedih, cemas, dan takut, yang dapat mengganggu kemampuan mereka untuk belajar, bersosialisasi, menikmati hidup, dan gangguan tidur. Mereka kerap kesulitan tidur, terbangun di malam hari, atau mimpi buruk yang berulang. Hal ini pun berdampak pada kelelahan dan penurunan konsentrasi,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi, Ine Nuraeni, kepada Sukabumi Ekspres usai sosialisasi dampak bullying bagi kesehatan mental dan psikososial anak pada acara MPLS di SMP Negeri 11, pekan lalu.
Upaya dan penanganan yang dilakukan dengan memberikan pendidikan karakter. Mereka ditanamkan nilai-nilai positif seperti empati, toleransi, dan saling menghargai sejak dini untuk mencegah perilaku bullying.
Baca Juga:Siswa 'Titipan' Terancam tak Masuk Dapodik, Tak Melalui Proses SPMB Sesuai Aturan di Kota SukabumiPerempuan Berkebaya Indonesia Sukabumi Raya Diresmikan
Selanjutnya dukungan psikologis yakni korban bullying membutuhkan dukungan psikologis untuk mengatasi dampak negatif yang mereka alami. Lalu keterlibatan orangtua yang harus terlibat aktif dalam pengawasan dan pendidikan anak serta bekerja sama dengan sekolah untuk mencegah dan mengatasi bullying.
“Penting untuk diingat bahwa bullying bukan hanya masalah individu, tetapi juga sosial yang membutuhkan perhatian dan tindakan bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi anak-anak,” pungkasnya. (ist)