SUKABUMI – Pemerintah Kota Sukabumi kembali mencairkan insentif guru Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) untuk termin kedua tahun ini. Pencairan ini disambut positif para tenaga pendidik keagamaan yang menilai bahwa perhatian pemerintah daerah terhadap sektor pendidikan agama patut diapresiasi.
Bukhori Muslim misalnya, guru di MDTU Al Mahmudah di Jalan Tata Nugraha Kelurahan Jayamekar Kecamatan Baros. Dia menyampaikan rasa syukurnya atas pencairan dana insentif yang secara rutin diterima setiap triwulan. “Alhamdulillah, minggu ketiga bulan Juli ini insentif guru Madrasah Diniyah di Kota Sukabumi sudah kembali dicairkan. Sekarang ini cair untuk periode April hingga Juni,” kata Bukhori, kemarin (28/7).
Pencairan insentif ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap para guru agama yang selama ini mengabdi tanpa banyak sorotan. Meski nilai yang diterima masih terbatas, ia berharap ke depan akan ada peningkatan baik dari sisi jumlah penerima maupun besaran manfaat.
Baca Juga:Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi, YBM dan Srikandi PLN Salurkan Bantuan Gerobak dan Modal UsahaTingkatkan Keselamatan, PLN Sosialisasikan K3 kepada Masyarakat Umum
“Semoga nanti kuota penerima maupun besaran jumlahnya bisa lebih bertambah lagi. Kami bersyukur sekali ada perhatian khusus dari Pemerintah Kota Sukabumi bagi guru agama di Kota Sukabumi,” tambahnya.
Saat ini, setiap guru madrasah diniyah menerima insentif sebesar Rp100 ribu per bulan, yang dicairkan dalam bentuk triwulanan. Untuk periode April-Juni, Bukhori mengaku telah menerima total Rp300 ribu, serupa dengan termin sebelumnya pada Januari-Maret. Dengan demikian, total insentif yang ia terima selama enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp600 ribu. “Kemarin saya untuk periode April-Juni itu menerima Rp300 ribu.
Untuk periode Januari-Maret juga sama, jadi total sudah Rp600 ribu yang saya terima selama setengah tahun ini,” jelasnya.
Program insentif bagi guru madrasah diniyah merupakan salah satu program unggulan Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, dalam rangka memperkuat dukungan pemerintah terhadap kegiatan keagamaan. Sejak awal masa jabatannya, Ayep telah menempatkan sektor pendidikan keagamaan sebagai prioritas dalam agenda pembangunan sosial dan spiritual Kota Sukabumi. (mg5)