SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen menerapkan sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi Refuse Derived Fuel (RDF). Hal itu menyusul peresmian Tempat Pengelolaan Sampah Akhir (TPSA) Cimenteng menjadi fasilitas RDF yang dilakukan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofik di Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, Kamis (31/7).
Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana turut hadir pada kegiatan itu. Bobby menyatakan, RDF merupakan salah satu metode pengelolaan sampah akhir yang paling praktis dan efisien dari sisi biaya.
“Ini adalah pengelolaan akhir sampah yang paling praktis dengan biaya terjangkau sebagaimana disampaikan Pak Menteri. Mudah-mudahan kita bisa melakukan hal yang sama di TPA Cikundul,” ujar Bobby Maulana.
Baca Juga:Pimpinan DPRD Kota Sukabumi Tolak Teken Perubahan Perda, Rojab Asy'ari: Itu Sikap Politik Pribadi SayaTingkatkan Kemandirian Ekonomi Keluarga
Menurutnya, Wali Kota Sukabumi telah menginstruksikan agar pada tahun ini dilakukan uji coba instalasi mesin penghancur, alat pencacah, dan pengepresan sampah nonorganik. Rencananya, uji coba pertama akan dilakukan di wilayah Sukakarya sebagai langkah awal sebelum diperluas ke kecamatan lain di Kota Sukabumi.
“Uji coba ini akan mencakup juga proses pencucian dan pengepresan sampah. Jika berhasil, kami akan menambah unit alat di kecamatan-kecamatan lain. Nantinya, program ini juga akan kami sinkronkan dengan PT Semen Jawa (SCG) agar pengelolaan sampah di kota ini lebih efektif dan residu yang sampai ke TPA benar-benar minimal,” lanjut Bobby.
Menteri LH RI Hanif Faisol dalam sambutannya menyebut RDF sebagai solusi strategis dalam penyelesaian masalah sampah. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi PT Semen Jawa yang akan mengonversi batu bara dengan sampah hingga 30 persen, dengan target peningkatan pemanfaatan RDF di masa mendatang.
“RDF menjadi salah satu kunci penyelesaian masalah sampah. Saya juga mengajak masyarakat untuk memilah sampah dari rumah, karena pemilahan adalah langkah awal yang sangat penting dalam pengelolaan sampah,” tegasnya.
Sekda Jawa Barat Herman Suryatman menyatakan, RDF Cimenteng dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Jawa Barat dalam mengembangkan solusi penanganan sampah yang terpadu dari hulu ke hilir. Ia juga menekankan pentingnya kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha.