Bangunan Ambruk, Siswa MD di Gunungguruh Belajar di Masjid dan Majelis

Istimewa
FOTO AMBRUK : Bangunan MD Nurul Hikmah di Kampung Ciburial, Desa Gunungguruh, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi ambruk pada Selasa malam (19/8/2025).
0 Komentar

GUNUNGGURUH – Aktivitas belajar puluhan siswa Madrasah Diniyah (MD) Nurul Hikmah di Kampung Ciburial, Desa Gunungguruh, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, terganggu setelah bangunan sekolah mereka ambruk pada Selasa malam (19/8/2025).

Tiga ruang kelas yang sehari-hari digunakan oleh sekitar 90 siswa hancur total akibat bangunan yang sudah lapuk tak kuat menahan hujan deras.

“Sudah ada tanda-tanda sejak sebulan lalu. Atap bagian depan sempat roboh duluan. Malam kejadian, sekitar pukul 22.55 WIB, hujan deras disertai suara kretek-kretek dari atap, lalu ambruk bersamaan. Untungnya tidak ada siswa di lokasi,” kata Kepala MD Nurul Hikmah, Yeti Paridayati, Rabu (20/8).

Baca Juga:Sebanyak 14 Tim Ikut Liga Sepakbola IgornasTingkatkan Pengetahuan Pengurus RT dan RW Soal Pelayanan Publik

Meski bangunan rusak, kegiatan belajar tetap dilanjutkan secara darurat. Siswa kelas 1 dan 2 menumpang di masjid depan sekolah, sementara kelas 3 hingga 6 menggunakan sebuah majelis yang berada dekat rumah kepala madrasah.

Namun, kondisi tersebut jauh dari ideal. Ruang sempit, tanpa sekat permanen, dan harus dipakai secara bergantian. Bahkan sebelum ambruk, sekolah ini sudah mengalami keterbatasan ruang—dari empat ruangan yang ada, tiga digunakan untuk kelas dan satu sebagai kantin. Ruang kelas pun disekat seadanya untuk menampung semua siswa.

Bangunan MD Nurul Hikmah berdiri sejak 1980 dan baru sekali mendapat bantuan perbaikan ringan dari dana desa, sekitar lima tahun lalu. Namun, perbaikan itu hanya sebatas pengecatan dan perbaikan ringan pada atap, tanpa menyentuh struktur utama seperti kayu penyangga dan dinding.

“Ini bukan musibah mendadak. Ini karena perawatan yang minim dan tidak adanya perhatian dari pihak terkait selama bertahun-tahun,” ujar Yeti.

Saat ini, warga sekitar secara gotong royong membantu membersihkan puing-puing. Namun mereka tidak memiliki dana dan kemampuan untuk membangun kembali. Pihak madrasah pun berharap ada bantuan dari pemerintah, khususnya Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi.

“Madrasah ini satu-satunya tempat pendidikan agama di Kampung Ciburial. Kalau tidak segera dibangun kembali, anak-anak kami akan kehilangan tempat belajar. Kami sangat berharap pemerintah turun tangan,” tutupnya (SZ)

0 Komentar