SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Sukabumi memastikan proses seleksi terbuka atau open bidding untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) bakal berlangsung transparan dan berbasis merit system. Kepala BKPSDM Kota Sukabumi, Didin Syarifudin, menyebutkan banyak pejabat eselon III yang sudah memenuhi syarat untuk bersaing menduduki kursi eselon II.
“Wali Kota Sukabumi memberi sinyal adanya mutasi pejabat eselon II. Insya Allah akan ada mutasi. Bagi kinerjanya kurang baik siap untuk dievaluasi,” ujar Didin usai menghadiri pelantikan pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemkot Sukabumi, Kamis (21/8).
Evaluasi pejabat dilakukan dengan mekanisme siklus pendek, yakni setiap tiga hingga enam bulan sekali. Indikator penilaiannya mencakup capaian dokumen perencanaan, pengisian jabatan yang kosong, hingga tingkat kehadiran pegawai yang kini termonitor melalui sistem absensi berbasis android. “Kalau di PSDM, indikatornya misalnya jabatan kosong bisa terisi 80 persen,” jelasnya.
Baca Juga:Anak Cerebral Palsy di Pabuaran Kini Mendapat Perawatan di RS SekarwangiAde Suryaman : Jaminan Sosial Hak Dasar Setiap Pekerja
Adapun empat jabatan tinggi pratama yang segera dibuka seleksinya meliputi Direktur Rumah Sakit Daerah, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kepala BKPSDM yang akan kosong per 1 Oktober mendatang. Selain itu, terdapat dua jabatan lain dengan pengaturan khusus sesuai UU Nomor 17 Tahun 2023, PP Nomor 28 Tahun 2024, dan Permenkes Nomor 49 Tahun 2016 tentang struktur organisasi Dinas Kesehatan.
Untuk posisi Kepala Dinas Kesehatan, Didin menegaskan jabatan tersebut dapat diisi tenaga medis maupun tenaga kesehatan lain yang memiliki kompetensi manajemen rumah sakit. “Tenaga medis itu meliputi dokter, dokter spesialis, dan dokter gigi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak harus berasal dari kalangan tenaga pendidik aktif. Mantan guru yang sudah menduduki jabatan eselon III pun berhak ikut serta dalam seleksi. Didin menegaskan filosofi dari evaluasi kinerja bukan sekadar memindahkan pejabat, melainkan menempatkan figur dengan performa terbaik di posisi strategis. “Kalau kinerjanya sangat bagus, justru dibutuhkan untuk membangun perangkat daerah lain yang lebih besar,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa rotasi dan mutasi di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi akan mengedepankan asas meritokrasi, bukan faktor kedekatan personal. Dengan kualitas sumber daya manusia aparatur yang dinilai cukup mumpuni, Didin optimistis seleksi terbuka kali ini akan menghasilkan banyak calon yang kompetitif.