CITAMIANG,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Kota Sukabumi meningkatkan kewaspadaan potensi banjir limpasan dan angin kencang. Pasalnya, akhir-akhir ini intensitas curah hujan kembali meningkat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, mengatakan setiap kali hujan, di sejumlah lokasi dilaporkan terjadi banjir limpasan. Tak hanya menggenangi ruas-ruas jalan, banjir limpasan juga berdampak terhadap permukiman warga.
“Teranyar kejadian banjir limpasan pada Minggu (24/8). Banjir limpasan terjadi di ruas Jalan RH Didi Sukardi di Kecamatan Citamiang,” kata Novian, Senin (25/8).
Baca Juga:RPJMD Kota Sukabumi 2025-2029 DitetapkanDugaan Kasus Kekerasan Anak di Sukabumi kembali 'Dibongkar' Ortu Kecewa karena Tak Ada Kejelasan Penanganan
Banjir limpasan dipicu kondisi saluran air yang tak optimal. Penyebabnya sumbatan sampah yang menghambat aliran air. “Karena saluran air tersumbat sampah, maka meluap ke ruas jalan hingga ke permukiman warga,” tegasnya.
Novian menyayangkan budaya oknum masyarakat yang kerap membuang sampah sembarangan. Terutama ke aliran-aliran sungai yang selama ini berdampak terhadap terjadinya banjir.
“Banjir limpasan yang terjadi kebanyakan karena saluran air yang tersumbat sampah. Kami sering mengimbau masyarakat agar tak membuang sampah ke aliran sungai. Tapi ini terus terjadi,” tutur dia.
Di tengah kondisi intensitas curah hujan yang cenderung meningkat, kata Novian, BPBD pun meningkatkan kewaspadaan. Salah satu upaya mengantisipasi banjir limpasan dilakukan dengab mitigasi di lapangan.
“Setiap hari petugas kami turun ke lapangan melakukan monitoring sebagai upaya mitigasi. Seandainya di lapangan ada yang harus ditangani, petugas kami langsung melakukannya. Mitigasi ini sangat penting untuk menghindari dampak besar akibat bencana,” pungkasnya. (ist)