CIKUNDUL,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Puskesmas Cikundul tahun ini mengelola program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk menanggulangi masalah stunting (tengkes) yang terjadi di wilayah kerjanya. PMT diberikan kepada balita dan ibu hamil di wilayah Cikundul, Cipanengah dan Sindangsari.
Kepala UPT Puskesmas Cikundul Denna Yuliavina menjelaskan, untuk menunjang kelancaran PMT, pihaknya menugaskan lima orang kader Posyandu untuk mengawasi pelaksanaan PMT di tiga kelurahan. PMT yang diberikan telah ditentukan kadar gizinya, sesuai dengan kebutuhan ibu hamil dan balita.
“Kita libatkan lintas sektoral, kemudian Puskesmas sendiri punya dana alokasi khusus biaya operasional kesehatan untuk 120 paket makanan tambahan, di antaranya 95 paket untuk anak balita, kita sebar di 3 kelurahan. Kami memiliki lima orang kader yang ditugaskan untuk mengawasi kegiatan pemberian makanan tambahan,” ujarnya.
Baca Juga:Pegawai Non-ASN 'Meradang', Datangi BKPSDM, Pertanyakan Syarat Administrasi Seleksi P3K Paruh WaktuPuluhan Pelaku UMKM Dilatih Literasi Keuangan
PMT diharapkan mempercepat penuntasan 42 kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Cikundul dan mencegah munculnya kasus stunting baru. Menurutnya jumlah kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Cikundul sudah mengalami penurunan, karena pada tahun 2024 terdapat 78 orang anak yang mengalami stunting. “Menurun sekitar 40 persen,” ucapnya.
Puskesmas Cikundul akan terus memperkuat koordinasi dan kerja sama lintas sektor dalam penanggulangan stunting. Termasuk meningkatkan dukungan dan peran serta masyarakat dalam berbagai program penanggulangan stunting.
“Kita bermitra dengan setiap kelurahan yang melibatkan TP–PKK dan Posyandu. Kemudian kami harapkan pula peran dan partisipasi masyarakat yang tinggal di sekitar penderita stunting dan ibu hamil,” pungkasnya. (ist)