Tuna Netra Ahli Elektronik di Bojongsari Kini dapat Perhatian dari Berbagai Pihak

Istimewa
Sunandi (38), warga Kampung Karikil RT 003/001, Desa Bojongsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi,
0 Komentar

NYALINDUNG,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Kehidupan Sunandi (38), warga Kampung Karikil RT 003/001, Desa Bojongsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, kembali menjadi perhatian publik. Pria tuna netra yang hidup sebatang kara ini bahkan kini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk pada Rabu (10/09) lalu, mendapat kunjungan dari berbagai unsur pemerintah dan aparat.

Kunjungan tersebut dihadiri langsung oleh Kapolsek Nyalindung AKP Joko Susanto Supono beserta Ketua Bhayangkari, Bhabinkamtibmas Bripka Agus Ruslandi, unsur Koramil diwakili oleh Babinsa, serta perwakilan Kecamatan Nyalindung, yakni Kasi Pemerintahan dan Kasi Trantib. Hadir pula Kepala Desa Bojongsari H. Asep beserta perangkat desa, mulai dari Kepala Dusun hingga Kaur Umum.

Menurut Asep, kunjungan ini merupakan bentuk perhatian sekaligus langkah awal dalam upaya membantu perbaikan rumah Sunandi yang kondisinya memprihatinkan. “Alhamdulillah, kami sudah mengusulkan bantuan ke Dinas Sosial melalui program PKH. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi sehingga rumah Pak Sunandi lebih layak huni,” ujarnya.

Baca Juga:Kejari Sukabumi Limpahkan Dua Oknum Kasus Korupsi Ke Rumah TahananLongsor Tutup Jalur Sagaranten – Sukabumi, Tepatnya di Buniayu

Kehadiran rombongan juga menjadi wujud sinergi antara pemerintah desa, kecamatan, kepolisian, dan TNI dalam memperhatikan warga yang membutuhkan. “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat yang memiliki keterbatasan, seperti Pak Sunandi, tetap mendapat perhatian dan dukungan dari semua pihak,” kata Kapolsek Nyalindung, AKP Joko Susanto.

Dari pemberitaan sejumlah media sebelumnya, sosok Sunandi memang cukup menyita perhatian. Pria kelahiran 4 Juli 1987 itu dikenal memiliki keahlian unik di tengah keterbatasannya. Meski tuna netra, ia mampu memperbaiki berbagai peralatan elektronik yang rusak hanya dengan mengandalkan insting dan perasaan halusnya. Tak jarang hasil pekerjaannya membuat pelanggan merasa puas.

Setiap hari, Sunandi menghabiskan waktunya di rumah panggung sederhana berdinding bilik bambu yang nyaris ambruk. Dari tempat sederhana itulah ia menafkahi dirinya sendiri dengan keahlian yang dimilikinya. “Beliau tidak hanya menginspirasi warga sekitar, tetapi juga menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk tetap berkarya,” ucap Babinsa yang turut hadir dalam kunjungan itu.

Masyarakat sekitar pun berharap pemerintah bisa segera memberikan bantuan nyata, baik berupa perbaikan rumah maupun dukungan usaha, agar Sunandi dapat terus berkarya dengan lebih layak. “Kami bersama-sama mendorong agar apa yang diusulkan ke Dinsos bisa cepat terealisasi. Semoga Pak Sunandi tetap diberi kesehatan dan semangat,” tutup H. Asep. (SZ)

0 Komentar