Kelurahan Jayaraksa Ditetapkan jadi Kampung Siaga Bencana

Istimewa
DOK/HUMAS PEMKOT SUKABUMI KAMPUNG SIAGA BENCANA: Kelurahan Jayaraksa di Kecamatan Baros Kota Sukabumi ditetapkan sebagai Kampung Siaga Bencana.
0 Komentar

BAROS,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Peningkatan kapasitas masyarakat dalam implementasi Kampung Siaga Bencana (KSB) digelar di Kelurahan Jayaraksa Kecamatan Baros Kota Sukaabumi, Senin (22/9). Kegiatan ini dihadiri Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, Wakil Wali Kota Bobby Maulana, Asisten Daerah I Fajar Rajasa, serta Kepala Dinas Sosial Kota Sukabumi Een Rukmini.

Kehadiran para pejabat tersebut menandai peluncuran resmi Jayaraksa sebagai salah satu dari 33 kelurahan tanggap bencana di Kota Sukabumi. Dalam arahannya, Wali Kota Sukabumi menekankan pentingnya kesadaran warga terhadap lingkungan, terutama bagi daerah yang memiliki aliran sungai.

“Hindari membuang sampah yang dapat menyumbat aliran,” pesannya.

Ia juga menyampaikan komitmen pemerintah kota untuk memperbaiki rumah tidak layak huni. “Saat ini 60 rumah sudah kami bangun, dan tahun depan kami usulkan 200 rumah lagi. Fokus kita sekarang rehabilitasi rumah-rumah terdampak kebakaran,” jelasnya.

Baca Juga:Nasib Ribuan Honorer Terancam di Kota Sukabumi, Tak Bisa Difasilitasi jadi PPPK Paruh WaktuHadir Lebih Dekat, PLN Sukabumi Mengajar dan Berbagi dengan Santri Pondok Pesantren Darul Ihsan

Selain itu, Ayep Zaki mendorong peningkatan donor darah karena kebutuhan yang mendesak di Kota Sukabumi. Ia juga menegaskan pentingnya gerak cepat, kekompakan, dan solidaritas setiap kali bencana terjadi.

Ayep Zaki menambahkan bahwa Pemkot telah menyiapkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp1 miliar untuk mendukung kegiatan tanggap bencana. “Kami akan memantau langsung dan bekerja sama dengan toko-toko material agar harga barang lebih terjangkau,” ungkapnya.

Wali Kota Sukabumi menyebut KSB sebagai wujud nyata kepedulian dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. Ia memberikan apresiasi tinggi kepada warga Jayaraksa yang menginisiasi KSB melalui semangat gotong royong dan kebersamaan.

Inovasi yang diberi nama Cepat Tanggap Beres (Cetar) disebutnya sebagai simbol kesiapsiagaan sekaligus semangat khas warga Sukabumi yang sigap, peduli, dan bekerja sama demi keselamatan bersama.

Kepala Dinas Sosial Kota Sukabumi, Een Rukmini, dalam laporannya menjelaskan tujuan KSB antara lain untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, membangun sistem penanggulangan bencana berbasis komunitas, memperkuat koordinasi lintas pihak, dan menanamkan budaya sadar bencana.

“Manfaat KSB mencakup pengurangan risiko bencana, penguatan solidaritas warga, percepatan respons darurat, pemberdayaan masyarakat berkelanjutan, serta dukungan terhadap program pemerintah dan lembaga kemanusiaan,” ungkap Een.

0 Komentar