SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Kota Sukabumi mengantisipasi penyebaran rabies. Upayanya dilakukan dengan menggencarkan vaksinasi secara gratis.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Adrian Hariadi mengatakan, rabies merupakan penyakit yang bisa menyebabkan kematian. Karena itu, perlu upaya melakukan vaksinasi terhadap hewan penyebab rabies (HPR).
“Bertepatan peringatan Hari Rabies Sedunia, kami DKP3 bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Barat VI melaksanakan kegiatan vaksinasi rabies gratis belum lama ini,” kata Adrian, kemarin (28/9).
Baca Juga:Praktisnya Cek Meteran Listrik dengan PLN Mobile, Sudah Coba?Kabag Hukum: Kerja Sama Program Wakaf di Jalur yang Benar!
Vaksinasi terhadap HPR dilakukan dengan cara door to door. Pertugas di lapangan sudah melaksanakannya di berbagai kecamatan sejak Agustus. “Kita akan laksanakan vaksinasi rabies gratis ini hingga Desember nanti. Ini merupakan upaya kami mencegah munculnya kasus rabies,” terang dia.
Adrian mengapresiasi PDHI Jabar VI yang telah membantu DKP3 melakukan upaya pencegahan rabies. “Jika ada pemilik hewan yang belum terjangkau, mereka bisa menghubungi Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3,” ucapnya.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3 Kota Sukabumi, drh. Riki Barata, menargetkan sebanyak 100-200 ekor hewan yang rentan terjangkit virus rabies bisa mendapatkan vaksinasi pada kegiatan ini. Vaksinasi rabies dilakukan dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia.
“Kegiatan ini digelar secara serentak di tiga daerah yakni di Kabupaten dan Kota Sukabumi serta Kabupaten Cianjur,” kata Riki juga merupakan Ketua PDHI Jabar VI.
Hingga pekan pertama September tahun ini terdapat beberapa klinik hewan yang mengadakan pula vaksinasi rabies gratis. “Untuk wilayah Sukabumi dan Cianjur belum bebas rabies. Kami bekerja sama dengan pemangku kepentingan lain seperti komunitas cat lover dan dog lover mengadakan gebyar vaksinasi. Kegiatan ini merupakan upaya mewujudkan Indonesia bebas rabies pada 2030,” pungkasnya. (ist)