CITAMIANG,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Cuaca ekstrem mendominasi kejadian bencana di Kota Sukabumi kurun 8 bulan terakhir. Nilai kerugian bencana akibat cuaca ekstrem pun berkontribusi cukup besar yang mencapai miliaran rupiah.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, menyebutkan berdasarkan data yang tercatat pada Sistem Informasi Elektronik Data Bencana (SiEdan), cuaca ekstrem selama periode Januari-Agustus sebanyak 63 kejadian. Dari peristiwa tersebut, nilai kerugian mencapai Rp1.131.750.000. “Cuaca ekstrem memang paling banyak terjadi selama Januari sampai Agustus,” kata Novian didampingi Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Suhendar, belum lama ini.
Secara umum, jumlah bencana di Kota Sukabumi pada triwulan II atau selama periode Januari-Agustus sebanyak 148 kejadian. Bencananya tersebar di 7 kecamatan di wilayah itu. “Selain cuaca ekstrem, bencana yang terjadi di Kota Sukabumi terdiri dari banjir sebanyak 53 kali, tanah longsor 19 kali, kebakaran permukima 10 kali, dan angin topan sebanyak 3 kali,” terang dia.
Baca Juga:Tak Direspons Pemkot Sukabumi, Warga Swadaya Perbaiki JalanPemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG
Secara agregate, total nilai kerugian bencana dari 148 kejadian mencapai Rp1.877.650.000 atau Rp1,8 miliar lebih. Bencana mengakibatkan 170 kepala keluarga atau 202 jiwa terdampak.
Terdapat 222 unit bangunan rusak akibat bencana. Dari jumlah itu, sebanyak 3 unit rusak berat, 17 unit rusak sedang, dan 202 unit rusak ringan.
Berdasarkan data, pada Januari terdapat sebanyak 22 kejadian, Februari 4 kejadian, Maret 39 kejadian, April 23 kejadian, Mei 7 kejadian, Juni 7 kejadian, Juli 8 kejadian, dan Agustus 9 kejadian.
Sementara nilai kerugian berasal dari cuaca ekstrem sebesar Rp1.131.750.000 , banjir Rp92.800.000, tanah longsor Rp542 juta, kebakaran permukiman Rp88 juta, dan angin topan atau puting beliung sebesar Rp23.100.000.
Novian mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Imbauan itu menyusul mulai meningkatnya intensitas curah hujan akhir-akhir ini. “Curah hujan saat ini mulai meningkat. Masyarakat terus kami imbau untuk waspada,” pungkasnya. (ist)