CITAMIANG,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Dua gempa bumi dengan magnitudo berbeda mengguncang wilayah selatan Jawa Barat, kemarin (30/9) pagi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa pertama berkekuatan 4,6 magnitudo mengguncang Tasikmalaya. Sementara gempa kedua berkekuatan 4,9 magnitudo mengguncang wilayah Garut.
Menurut laporan BMKG, gempa Tasikmalaya terjadi pada pukul 05.30 WIB dengan pusat gempa berada di 145 kilometer barat daya Kabupaten Tasikmalaya pada koordinat 8.41 Lintang Selatan dan 107.33 Bujur Timur. Kedalaman gempa tercatat 0 kilometer, sehingga termasuk kategori gempa dangkal.
Beberapa saat setelahnya, gempa kedua terjadi di wilayah laut selatan Garut, tepatnya pada pukul 05.30 WIB. Pusat gempa berada di koordinat 8.20 Lintang Selatan dan 107.41 Bujur Timur atau 121 kilometer barat daya Kabupaten Garut, dengan kedalaman 12 kilometer. Getaran gempa ini tercatat pada skala Modified Mercalli Intensity (MMI) II di Kota Sukabumi serta II–III di Kota Garut.
Baca Juga:Waspada Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil di Kota Sukabumi!, Polisi Buru PelakuJelang Hari Kesaktian Pancasila, PLN Gelar Edukasi Siswa Bijak Gunakan Listrik
Meski pusat gempa berada di laut selatan Jawa Barat, getarannya turut dirasakan masyarakat di Sukabumi. Beberapa warga melaporkan sempat merasakan guncangan ringan di pagi hari, meskipun tidak menimbulkan kepanikan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, memastikan hingga kini tidak ada laporan kerusakan maupun dampak serius dari gempa tersebut. “Alhamdulillah, meskipun getaran sempat dirasakan hingga ke Sukabumi, namun sejauh ini tidak ada laporan kerusakan yang disampaikan kepada kami,” kata Novian, kemarin.
Hingga berita ini ditulis, BMKG belum melaporkan adanya gempa susulan. Meski begitu, masyarakat diimbau tetap waspada mengingat wilayah selatan Jawa Barat merupakan daerah rawan gempa karena berdekatan dengan zona subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Fenomena gempa yang kembali terasa di Sukabumi seharusnya menjadi alarm bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesadaran mitigasi bencana. Selama ini, kesiapsiagaan warga terhadap bencana gempa masih relatif rendah, baik dari segi pengetahuan langkah penyelamatan diri maupun fasilitas evakuasi.
BPBD Kota Sukabumi menegaskan pihaknya terus memantau perkembangan informasi dari BMKG serta membuka layanan aduan cepat bila ada masyarakat yang terdampak. Namun, tanpa keterlibatan aktif masyarakat dalam melaporkan kondisi di lapangan, data dampak gempa bisa saja tidak tercatat secara optimal.