SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Angka pengangguran terbuka di Kota Sukabumi mencapai 8,3 persen. Pemerintah daerah setempat terus berupaya menurunkan angka pengangguran itu.
Kepala Disnaker Kota Sukabumi Punjul Saepul Hayat mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka penganggguran di Kota Sukabumi pada 2024 mencapai 8,3 persen. Angkanya terbilang relatif tinggi, sehingga perlu dilakukan berbagai upaya menurunkannya.
“Perlu kita pikirkan bersama agar angka pengangguran ini bisa turun,” kata Punjul di sela kegiatan bimbingan teknis peningkatan produktivitas tenaga kerja yang diikuti perwakilan Human Resource Development (HRD) dari 28 perusahaan, kemarin (6/10).
Baca Juga:Anggaran Dipangkas Rp159 Miliar, APBD TA 2026 Bakal BerkurangRibuan Unit Kendaraan Tunggak Pajak di Kota Sukabumi
Punjul menyebut, kegiatan bimtek yang digelar ini merupakan salah satu upaya menurunkan tingkat pengangguran terbuka di Kota Sukabumi. Sebab, kegiatan ini diyakini akan berpengaruh terhadap berbagai hal seperti kesejahteraan tenaga kerja.
“Bagaimana mereka bisa sejahtera dan perusahaan untung, sehingga bisa ekspansi membuka lowongan pekerjaan dan pengangguran terbuka menurun,” jelasnya.
Upaya lain menurunkan angka pengangguran terbuka, dilakukan dengan kerja sama ke berbagai Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan mendorong para pencari kerja untuk berkarier ke luar negeri. “Kami juga tengah mengupayakan untuk mengaktivasi Balai Latihan Kerja (BLK),” pungkasnya.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki mengatakan, bimtek merupakan bentuk kehadiran pemerintah memfasilitasi perusahaan serta meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja. Ayep berharap kegiatan ini bisa mendorong produktivitas perusahaan yang akan berdampak pada peningkatan perekonomian Kota Sukabumi, sehingga para pekerja bisa meraih kesejahteraan.
“Mimpi kita kemiskinan nol persen, pengangguran rendah, stunting nol persen, serta masyarakat dilindungi BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan,” tegas Ayep. (ist)