SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Kawasan Konservasi Penyu di Pantai Pangumbahan bukan hanya dikenal karena pesona alamnya yang menakjubkan, tetapi juga karena komitmen kuat dalam menjaga kelestarian spesies laut.
Di antara berbagai inisiatif, pelepasan tukik atau anak penyu ke Samudra menjadi sorotan utama yang melibatkan banyak komunitas.
Pada Sabtu, 5 Oktober 2025, kawasan ini kembali menjadi panggung bagi peristiwa berharga saat seribu ekor tukik dilepaskan ke habitat alaminya.
Baca Juga:Bupati Sukabumi Imbau Dewan Pendidikan Kuatkan SinergitasSatu Korban yang Terseret Arus Sungai Cimandiri Berhasil Ditemukan
Tim konservasi dengan hati-hati membawa tukik-tukik tersebut ke perairan Pantai Pangumbahan, di mana mereka akan memulai petualangan hidupnya. Spesies tersebut adalah penyu hijau (Chelonia mydas) yang termasuk dalam daftar hewan terancam punah.
Inisiatif pelepasan ini merupakan bagian krusial dari program pelestarian biodiversitas, terutama untuk penyu yang populasinya terus menurun. Tujuannya jelas: memperkuat jumlah penyu di alam liar sambil memastikan keseimbangan ekosistem perairan tetap terjaga.
Penyu memainkan peran vital dalam kehidupan laut, mulai dari mengatur rantai makanan hingga mendistribusikan nutrisi penting yang mendukung kesehatan terumbu karang dan ekosistem lainnya.
Sebelum dilepas, setiap tukik yang baru menetas dari sarangnya diperiksa secara teliti untuk memastikan kondisi kesehatannya optimal. Langkah ini dirancang agar mereka lebih tangguh menghadapi ancaman di alam liar, seperti serangan predator atau perubahan cuaca yang ekstrem.
Menurut Musonif, Tenaga Teknis di Kawasan Konservasi Penyu Pantai Pangumbahan, acara pelepasan itu melibatkan kolaborasi erat antara petugas konservasi, mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) serta siswa magang dari Sekolah Perikanan Serang di Provinsi Banten.
“Kami berhasil melepaskan 1.000 ekor tukik hari ini, dengan dukungan penuh dari tim konservasi, mahasiswa IPB, dan siswa magang Sekolah Perikanan Serang. Syukurlah, semuanya berjalan sukses,” kata Musonif kepad wartawan disela pelepasan Tukik.
Musonif menekankan betapa esensialnya kerjasama antara institusi pendidikan, pemerintah, dan warga masyarakat untuk melindungi alam. Selain manfaat lingkungannya, kegiatan ini juga berfungsi sebagai wadah pembelajaran bagi generasi muda dan publik tentang urgensi menjaga keragaman hayati.
Baca Juga:Bappeda Kota Sukabumi Evaluasi Progres Pembangunan DaerahAngka Pengangguran di Kota Sukabumi Capai 8,3 Persen
Sudah lama mahasiswa serta pelajar turut andil dalam riset dan program pelestarian satwa liar serta lingkungan. Partisipasi mereka dalam pelepasan tukik di Pantai Pangumbahan diharapkan menjadi langkah berkelanjutan untuk berkontribusi pada pelestarian alam Indonesia.