Warga Subangjaya Kelola Sampah secara Mandiri

Istimewa
DOK/HUMAS PEMKOT SUKABUMI PENINJAUAN: Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, meninjau lokasi pengelolaan sampah di Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole.
0 Komentar

CIKOLE,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, meninjau lokasi pengelolaan sampah di Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole, kemarin (16/10). Pada kunjungan tersebut, Bobby didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi Asep Irawan bersama jajaran.

Peninjauan dilakukan ke dua lokasi pengelolaan sampah, yakni tempat pengolahan sampah organik Eco Enzyme yang dikelola oleh Widodo serta Bank Sampah Astrajingga yang dikelola Kang Deri. Dalam kesempatan itu, Bobby menyampaikan bahwa pengelolaan sampah merupakan upaya penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan bumi.

“Ini upaya untuk merawat lingkungan dan bumi. Jika potensi ini dimaksimalkan, maka setiap wilayah akan menjadi lebih bersih dan enak dipandang. Itu adalah harga yang tak ternilai,” ujarnya.

Baca Juga:Jalan Nasional di Simpenan Tertutup Pohon TumbangMenggagas Pusat Pembibitan Durian di Jawa Barat

Menurutnya, keberadaan pengelolaan sampah seperti di Subangjaya mencerminkan filosofi bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama yang harus dikelola dengan kesadaran kolektif masyarakat.

Bobby menjelaskan, pengelolaan sampah di tingkat kelurahan memerlukan komitmen bersama. Ia mengungkapkan, sampah yang selama ini dikenal sebagai hal merugikan dan kotor, ternyata bisa menjadi sumber ekonomi baru.

Sistem pengelolaan di Subangjaya melibatkan warga secara langsung, baik melalui skema kiloan maupun pengumpulan oleh ketua RW. Sampah yang telah disetorkan kemudian ditimbang dan dihitung nilainya setiap bulan, di mana rata-rata warga memperoleh penghasilan hingga Rp1,5 juta per bulan.

Hasil dari pengelolaan ini bahkan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pembangunan lingkungan secara mandiri.

Selain itu, Bobby juga mengunjungi pengolahan sampah organik menjadi produk Eco Enzyme yang dikelola oleh Widodo, Koordinator Eco Enzyme Nusantara.

Produk tersebut diolah dari bahan organik dan tidak dipatenkan agar bisa dimanfaatkan masyarakat secara luas.

Eco Enzyme dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pupuk, pembersih, hingga hand sanitizer. Bobby menyebut langkah ini sebagai inovasi yang patut ditiru oleh kelurahan lain karena mampu mengubah limbah menjadi produk bernilai guna tinggi tanpa merusak lingkungan.

Baca Juga:Panja DPRD Perdalam Kajian Wakaf, Bahas Aspek Hukum dengan KejariKenalan dengan REC dan Dedicated Source, Cara Mudah Dukung Energi Hijau Bersama PLN

Sementara itu, Kang Deri selaku pengelola Bank Sampah Astrajingga menjelaskan bahwa penamaan Astrajingga terinspirasi dari tokoh wayang Cepot yang sederhana dan dekat dengan masyarakat. Ia menuturkan bahwa pihaknya melakukan penyortiran dan pengolahan sampah anorganik menjadi bahan setengah jadi untuk dijual kembali.

0 Komentar