PURABAYA,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Puluhan rumah warga terendam banjir dan akses jalan provinsi yang tertimbun longsor di ruas penghubung Sukabumi–Sagaranten lumpuh total, Selasa sore (21/10). Kondisi dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Purabaya.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Purabaya, Yanto Prayitno, mengatakan hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut sejak pukul 16.00 hingga malam hari. Air dari luapan Sungai Cibening meluap ke pemukiman warga dan menutup jalur utama.
“Banjir yang terjadi kali ini termasuk kategori banjir musiman. Namun curah hujan yang sangat deras memperparah kondisi, sehingga air cepat naik dan meluap ke jalan serta pemukiman,” ujar Yanto.
Baca Juga:Pelajar Kota Sukabumi Raih Juara 3 Duta Anak Jawa BaratPemkot Sukabumi Perkuat Sinergi Perlindungan ABH
Berdasarkan hasil pantauan dan laporan di lapangan, sedikitnya ada dua kampung yang terdampak cukup parah yakni di Desa Purabaya yakni Kampung Muara dan Kampung Lemburtengah.
“Air merendam satu RW dengan ketinggian mencapai dada orang dewasa. Sejumlah santri dilaporkan terpaksa mengungsi ke masjid setempat demi menghindari genangan,” terangnya.
Sementara di Kampung Ketengan, tebing di tepi jalan provinsi longsor dan menutup akses kendaraan roda dua maupun roda empat. Selain itu, tembok penahan tanah (TPT) di SD Cisarua juga ambruk akibat tergerus air. Hingga Selasa malam, belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun beberapa warga masih bertahan di lokasi yang lebih tinggi sambil menunggu surutnya air. “Kerugian materil masih dalam pendataan, terutama rumah warga dan lahan pertanian yang ikut terendam,” tegas Yanto.
Saat ini, tim gabungan dari P2BK Purabaya bersama unsur Forkopimcam, Polsek, Koramil, Tagana, dan Trantib langsung turun ke lapangan untuk melakukan asesmen, membantu evakuasi warga, dan membersihkan material longsor.
“Selain itu, petugas juga memberikan imbauan kepada warga agar tetap waspada, mengingat hujan dengan intensitas sedang masih terus mengguyur wilayah tersebut hingga malam hari,” tuturnya.
Warga terdampak meliputi bahan material bangunan, pakaian layak pakai, dan kebutuhan dasar hidup seperti makanan siap saji serta air bersih. Yanto menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan memperbarui laporan sesuai perkembangan di lapangan.