Walkot Sukabumi Orasi Ilmiah di Hadapan Wisudawan Inaba *Ajak Perguruan Tinggi Kembangkan Wakaf Produktif

Ist
ORASI ILMIAH: Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menjadi pembicara utama pada acara wisuda Universitas Indonesia Membangun (Inaba) yang digelar di Hotel Harris, Bandung, Sabtu (25/10).
0 Komentar

SUKABUMI – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, mengajak perguruan tinggi dan lembaga sosial untuk bersama-sama mengembangkan wakaf produktif sebagai sumber pembiayaan alternatif pembangunan daerah dan pendidikan nasional. Seruan ini disampaikan saat dirinya menjadi pembicara utama dalam Wisuda Universitas Indonesia Membangun (Inaba) yang digelar di Hotel Harris, Bandung, Sabtu (25/10).

Dalam orasi ilmiahnya, Ayep Zaki menekankan paradigma pembangunan di Indonesia harus segera berubah dari ketergantungan pada APBD menuju model kemandirian ekonomi berbasis sosial dan spiritual.

“Membangun wilayah tidak bisa terus mengandalkan APBD. Kita perlu sistem pembiayaan yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Salah satunya melalui wakaf produktif,” ujar Ayep di hadapan para wisudawan dan civitas akademika Inaba.

Baca Juga:Diskominfo Sukabumi Latih Pemuda di Desa Gede Pangrango jadi Konten KreatorSering Ribut dengan Tunangan, Pemuda di Jampangtengah Nekad Gandir

Ayep menjelaskan, wakaf produktif bukan hanya ibadah spiritual, tetapi instrumen ekonomi strategis yang dapat mendorong kesejahteraan masyarakat. Dengan pemanfaatan aset wakaf untuk kegiatan usaha berkelanjutan, hasilnya dapat dikembalikan bagi kepentingan publik, seperti pendidikan, pemberdayaan ekonomi, hingga penanggulangan kemiskinan.

Menurutnya, potensi wakaf nasional yang mencapai Rp147 triliun per tahun masih belum dikelola secara optimal. Padahal, dengan pengelolaan profesional dan transparan, wakaf bisa menjadi kekuatan ekonomi baru yang menopang program sosial dan pembangunan berkelanjutan.

“Potensi wakaf ini luar biasa besar. Jika dikelola dengan prinsip good governance, hasilnya bisa membantu mengentaskan kemiskinan, menekan stunting, dan mendukung pendidikan masyarakat miskin,” ungkap Ayep.

Lembaga pendidikan tinggi memiliki posisi strategis untuk memelopori gerakan ekonomi sosial berbasis wakaf. Kampus bukan hanya tempat mencetak lulusan akademis, tetapi juga ruang inovasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Sebagai bentuk nyata dukungannya, Wali Kota Sukabumi menyatakan kesiapannya untuk mendampingi Universitas Inaba dalam membentuk dana abadi beasiswa berbasis wakaf. Langkah ini diharapkan menjadi model kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan untuk menciptakan sistem pembiayaan mandiri di bidang pendidikan.

“Dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan, jika wakaf dikelola dengan baik, kita akan melihat dampak besar yakni masyarakat yang lebih sejahtera, pendidikan lebih inklusif, dan daerah yang mandiri secara ekonomi,” kata Ayep.

0 Komentar