CISOLOK,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Status tanggap darurat bencana alam di Kecamatan Cisolok dan Cikakak resmi dihentikan. Kedua wilayah yang terdampak banjir dan longsor tersebut kini memasuki masa transisi menuju pemulihan.
“Masa tanggap darurat telah selesai. Selanjutnya, fokus pemerintah daerah adalah pada pemulihan dan normalisasi kehidupan masyarakat,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Eki Radiana Rizki, saat rapat evaluasi penanganan bencana banjir bandang dan longsor di Kantor Kecamatan Cisolok, beberapa hari lalu.
Rapat evaluasi turut hadiri Wakil Bupati Sukabumi Andreas, Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi Letkol Inf Agung Ariwibowo, Kapolres Sukabumi AKBP Samian, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, serta unsur Forkopimda dan Forkopimcam.
Baca Juga:RSUD Al-Mulk Ambil Bagian Pecahkan Rekor MuriPerssi Sukabumi Tampil Gemilang di Liga 4 Seri 2
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sukabumi per 30 Oktober 2025, banjir dan longsor di Kecamatan Cisolok mengakibatkan 50 rumah rusak berat, 52 rumah rusak sedang, 39 rumah rusak ringan, dan 4 rumah berstatus terancam. Selain itu, 577 rumah sempat terendam banjir. Namun kini air telah surut.
“Bencana ini pun merusak empat jembatan, lima tembok penahan tebing (TPT), satu tempat ibadah, satu sekolah, dan satu bangunan lainnya,” tegasnya.
Wakil Bupati Sukabumi, Andreas mengatakan, hasil evaluasi menunjukkan sebagian besar wilayah terdampak sudah tertangani. Meski demikian, beberapa desa masih memerlukan penanganan lanjutan karena kondisinya masih dalam tahap kedaruratan.
“Dari hasil tinjauan dan laporan di lapangan, sebagian besar wilayah sudah pulih. Akses jalan sudah terbuka. Namun, masih ada beberapa titik yang perlu perhatian khusus,” kata Andreas.
Dia menjelaskan, berdasarkan indikator yang ada, Kabupaten Sukabumi kini siap memasuki masa transisi darurat ke pemulihan. “Kita harus memastikan masa transisi ini berjalan baik. Bantuan tetap disalurkan, tidak ada penghentian layanan kepada warga,” tegasnya.
Andreas juga mengimbau warga di daerah rawan agar agar tetap waspada terhadap potensi bencana saat musim hujan. “Bencana bisa datang kapan saja. Kita semua harus tetap siaga,” ujarnya.
Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi Letkol Inf Agung Ariwibowo mengatakan, pelaksanaan tanggap darurat telah menunjukkan kemajuan signifikan sejak hari pertama bencana. “Sejak awal kami terus mendampingi camat dan tim di lapangan. Hingga sore tadi, penanganan di lapangan berjalan efektif,” ujarnya.
