“Pernikahan dini bukan hanya persoalan usia, tapi kesiapan mental dan tanggung jawab. Jika keluarga tidak siap, maka anak yang lahir berisiko stunting. Karena itu, kita harus edukasi remaja dan orang tua agar lebih siap membangun keluarga,” jelasnya.
Ranty mengajak seluruh kader untuk memperhatikan asupan gizi keluarga dengan membudayakan konsumsi ikan sebagai sumber protein unggulan atau superfood. “Ikan bukan hanya bergizi tinggi, tapi juga simbol kasih sayang dan perhatian ibu terhadap keluarga. Mari ajarkan anak makan ikan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan,” katanya.
Ranty juga menyoroti pentingnya penyembuhan inner child atau luka batin masa kecil yang dapat memengaruhi pola asuh dan hubungan dalam keluarga. Ia mengingatkan bahwa luka masa kecil yang tidak terselesaikan bisa membuat seseorang mudah tersinggung, merasa rendah diri, bahkan mewariskan pola luka kepada anak-anaknya.
Baca Juga:Jabar Verifikasi ODF di 14 KelurahanLaju Ekonomi di Kota Sukabumi Tumbuh Siginifikan
“Karena itu, introspeksi dan penyembuhan diri penting agar keluarga menjadi tempat yang penuh cinta dan sehat,” tuturnya. (kdp.sukabumikota.go.id)
