Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, dalam arahannya menegaskan bahwa pencapaian ODF ini merupakan hasil kerja keras semua pihak, tetapi bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab baru untuk menjaga dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di seluruh lapisan masyarakat. “Ini sudah menjadi tanggung jawab bersama bahwa sosialisasi dan edukasi tentang sanitasi tidak boleh berhenti. Masalah sampah dan buang air besar sembarangan bukan hanya soal fasilitas, tapi soal karakter. Dan karakter ini yang harus terus kita bentuk melalui kesadaran, pembiasaan, dan contoh yang baik,” ujar Bobby.
Bobby juga menegaskan pentingnya konsistensi dan komitmen dari seluruh pihak untuk menindaklanjuti hasil rapat pleno dengan langkah konkret di lapangan. Ia menekankan bahwa komitmen bukan hanya sekadar janji di atas kertas, tetapi harus diwujudkan melalui tindakan nyata dan pemantauan rutin.
“Apa yang sudah kita ucapkan, kita janjikan, harus kita penuhi. Pemerintah Kota bersama seluruh perangkat daerah akan terus mengawal ini, mulai dari perbaikan drainase, pengelolaan sampah, hingga sanitasi rumah tangga,” tegasnya.
Baca Juga:Lapas Kelas II B Kota Sukabumi Sosialisai dan Bimtek PenggeledahanRenovasi Rutilahu di Kelurahan Citamiang Capai 90 Persen
Dalam kesempatan tersebut, Bobby juga menyampaikan rencana untuk memperluas program septic tank komunal di wilayah-wilayah yang belum memiliki fasilitas sanitasi memadai. Ia mencontohkan pengalamannya saat memimpin program bedah rumah, di mana sebagian besar penerima manfaat tidak memiliki akses sanitasi layak. Pemerintah kemudian membantu membangun fasilitas kamar mandi dan septic tank yang sesuai standar. “Kita hadir langsung untuk memastikan masyarakat tidak hanya memiliki rumah layak, tetapi juga hidup sehat. Sanitasi adalah bagian dari martabat,” ujarnya.
Wakil Wali Kota juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk pelibatan lurah, RW, kader kesehatan, hingga organisasi masyarakat, dalam mengawal lima pilar STBM, yakni: Stop buang air besar sembarangan (BABS), Cuci tangan pakai sabun, Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, Pengelolaan sampah rumah tangga, dan Pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Menurutnya, keberhasilan Sukabumi mencapai status 100% ODF harus menjadi momentum untuk melangkah ke tahap berikutnya, yaitu sanitasi aman (safe sanitation) yang berorientasi pada keberlanjutan dan perubahan perilaku jangka panjang. “Kita tidak boleh puas hanya dengan status ODF. Kita harus pastikan bahwa sistem sanitasi yang ada benar-benar aman dan berfungsi dengan baik untuk menjaga kesehatan masyarakat,” ucapnya.
