Efisiensi Anggaran, Pemkot Sukabumi Kuatkan Sektor Pariwisata

Istimewa
DOKPIM/PEMKOT SUKABUMI PERTEMUAN: Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki didampingi Wakil Wali Kota Bobby Maulana bertemu dengan Asisten Deputi 1 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (7/11).
0 Komentar

SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Pemerintah Kota Sukabumi memperkuat sektor pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi daerah. Upaya itu perlu dilakukan mengingat saat ini tengah terjadi efisiensi anggaran.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki saat bertemu Asisten Deputi 1 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (7/11). Pada kesempatan itu, turut hadir Wakil Wali Kota Bobby Maulana, Kepala Disporapar Kota Sukabumi Rahmat Sukandar, dan lainnya.

Pertemuan tersebut diharapkan menjadi forum strategis membahas arah pengembangan pariwisata daerah serta peluang kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat.

Baca Juga:Pemkot Sukabumi Mencatat Serapan Belanja Capai 75,9 PersenKota Sukabumi Dilanda 175 Kali Bencana, Kerugian Ditaksir Rp2,1 Miliar

“Kota Sukabumi harus memiliki kreativitas. Tahun ini kita mengalami efisiensi cukup tinggi, sekitar 21 persen. Karena itu, kami fokus menggenjot sektor pariwisata, jasa, perdagangan, dan ekonomi kreatif,” ujar Ayep, kemarin (9/11).

Meski tidak memiliki destinasi wisata alam berskala besar, Ayep optimistis karena Sukabumi memiliki potensi unggulan seperti wisata air panas Cikundul yang akan segera direvitalisasi. Dia juga menyebutkan, jumlah kunjungan wisatawan ke Sukabumi tahun ini mencapai 750 ribu orang, dan berpotensi meningkat hingga 3 juta wisatawan pada 2026. “Setiap ada kegiatan besar seperti pelepasan siswa Setukpa, hotel-hotel di Sukabumi selalu penuh. Ini menandakan potensi wisata dan ekonomi yang besar,” tambahnya.

Ayep mengapresiasi dukungan pemerintah pusat, terutama dalam pengembangan kampung wisata dan wisata edukatif. “Kita punya potensi seperti Kampung Kaligrafi Lemka, Wayang Sukuraga, dan Kampung Naga Odeon. Kita akan dorong agar bisa masuk dalam rencana Kemenparekraf 2026,” ujarnya.

Ayep menegaskan pentingnya kolaborasi dan payung hukum (SK) bagi kampung wisata agar dapat terintegrasi dalam perencanaan nasional. “Semoga kerjasama ini membawa manfaat terbaik bagi masyarakat Kota Sukabumi,” pungkasnya.

Wakil Wali Kota Bobby Maulana menambahkan, sektor pariwisata menunjukkan tren pertumbuhan yang sangat positif. “Dari Januari sampai Juni tahun ini, terjadi kenaikan jumlah pengunjung sebesar 70,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan total 1,141 juta perjalanan wisatawan,” ungkapnya.

Bobby menuturkan, Pemkot Sukabumi akan terus membuka akses baru dan menggelar kegiatan olahraga bertaraf nasional maupun provinsi sebagai daya tarik tambahan bagi wisatawan. Selain itu, pihaknya berencana melakukan revitalisasi destinasi wisata dan peningkatan fasilitas publik agar lebih menarik. “Kami ingin wisatawan tidak hanya berkunjung, tetapi juga menginap dan menikmati suasana Kota Sukabumi,” kata Bobby.

0 Komentar