BANDUNG,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana menghadiri West Java Festival (WJF) 2025 di Kiara Artha Park, Kota Bandung, kemarin (9/11). Pada kesempatan tersebut, Bobby menyampaikan bahwa festival kebudayaan ini menjadi ajang luar biasa yang menampilkan kekayaan seni tradisional Jawa Barat sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi kreatif dan UMKM.
“Kita menghadiri West Java Festival 2025, festival kebudayaan dibuka dengan pementasan kesenian tradisional Jawa Barat. Ada juga pemberian benih untuk petani termasuk 1,5 juta bibit pohon. Selain itu, ada berbagai hiburan dan penampilan artis ibu kota. Kegiatan ini resmi dibuka bersama sejumlah kepala daerah,” ujar Bobby.
Lebih lanjut, Bobby menilai WJF merupakan bentuk pemberdayaan UMKM yang sangat luar biasa karena banyak menampilkan hasil produk unggulan daerah. Ia menilai kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi Kota Sukabumi untuk menyelenggarakan event serupa di tahun depan, seperti Sukabumi City Festival yang akan diikuti oleh seluruh kecamatan dan berbagai komunitas seni, budaya, dan ekonomi kreatif.
Baca Juga:Pemkot Sukabumi Mencatat Serapan Belanja Capai 75,9 PersenKota Sukabumi Dilanda 175 Kali Bencana, Kerugian Ditaksir Rp2,1 Miliar
“Kita sudah memulainya seperti car free day. Semua ekosistem bisa ikut, dari seni, budaya, musik, UMKM, hingga ekraf digital. Ini akan menjadi contoh bagi Kota Sukabumi,” tambahnya.
Bobby juga menyempatkan diri mengunjungi stand UMKM Kota Sukabumi “Kujang Kancana” yang ikut berpartisipasi dalam WJF 2025. Ia mengungkapkan apresiasinya atas antusiasme pengunjung terhadap produk asal Sukabumi. “Stand ini sudah tiga hari dan omzetnya telah mencapai Rp5 juta. Respons masyarakat terhadap produk khas Kota Sukabumi luar biasa, mochi juga sudah habis terjual. Ada berbagai produk yang dipamerkan mulai dari makanan ringan hingga teh hitam,” ungkapnya.
Bobby turut mengajak warga Kota Sukabumi yang berada di Bandung untuk datang dan mendukung produk lokal di arena West Java Festival 2025 di Kiara Artha Park. Festival tahunan tersebut dinilai berhasil memperkuat posisi Jawa Barat sebagai destinasi pariwisata berbasis budaya dan menjadi contoh nyata sinergi antara kebudayaan dan pariwisata dalam menggerakkan ekonomi kreatif daerah. (dokpim)
