Namun, rendahnya serapan belanja modal di bawah 50 persen menjadi catatan penting menjelang tutup tahun. Belanja modal biasanya mencerminkan aktivitas pembangunan fisik seperti perbaikan infrastruktur, sarana publik, dan fasilitas sosial. Rendahnya serapan bisa disebabkan oleh keterlambatan lelang, perubahan kebijakan, atau faktor administratif lainnya.
Menjelang akhir tahun anggaran, Pemerintah Kota Sukabumi diharapkan dapat memaksimalkan penyerapan belanja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas layanan publik. Optimalisasi belanja daerah juga menjadi indikator penting dalam penilaian kinerja fiskal dan efektivitas penggunaan dana publik. (mg5)
