BANDUNG – Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana menghadiri forum strategis dan program televisi nasional ‘The Economics 360’ yang digelar di Gedung Sate, Bandung, kemarin (19/11). Forum ini mempertemukan Gubernur Jawa Barat, BPK RI, para menteri, ekonom, pelaku usaha, dan para top leader nasional dalam rangka membahas percepatan pertumbuhan ekonomi serta penguatan ekosistem inovasi di tingkat daerah dan nasional.
Acara tersebut diikuti lebih dari 200 peserta level CEO dari perusahaan, lembaga keuangan, dan institusi strategis nasional maupun global. Dalam kesempatan itu, Bobby Maulana menegaskan pentingnya forum ini untuk mendorong peningkatan kinerja ekonomi, termasuk kontribusi Jawa Barat yang ditargetkan mencapai PDRB sebesar Rp4.000 triliun dalam lima tahun mendatang.
“Alhamdulillah saya berkesempatan menghadiri acara Economics 360 ini untuk meningkatkan PDRB di Provinsi Jawa Barat yang nilainya Rp2.823 triliun. Ini akan ditingkatkan lagi menjadi Rp4.000 triliun dalam waktu 5 tahun,” ujarnya.
Baca Juga:Walkot Sukabumi Serahkan 5.237 Kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja RentanDua Pemancing Hilang Akhirnya Ditemukan, Sudah dalam Kondisi Meninggal Dunia
Bobby juga memaparkan kondisi ekonomi Kota Sukabumi sebagai bagian dari ekosistem pertumbuhan Jabar. Ia menyebut PDRB Kota Sukabumi pada 2023 sekitar Rp15 triliun dengan PDRB per kapita Rp42 juta.
Sementara untuk 2024, per kapita naik menjadi Rp44 juta, dengan total PDRB diperkirakan berada pada kisaran Rp16,2–16,4 triliun. “PDRB itu seluruh nilai perdagangan dan jasa dalam satu tahun. Ibarat Kota Sukabumi adalah satu toko, maka seluruh jual beli di toko itu selama setahun adalah nilai PDRB,” jelasnya.
Menurutnya, penguatan ekonomi Kota Sukabumi harus dimulai dari sektor perdagangan dan jasa, khususnya pemberdayaan UMKM sebagai fondasi pertumbuhan. Berbagai pelatihan seperti public speaking untuk penjualan daring telah dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pemasaran pelaku UMKM.
Bobby menegaskan kolaborasi dengan perbankan seperti BJB akan diperkuat, termasuk akses pembiayaan melalui KUR, koperasi Merah Putih, dan skema kemitraan lainnya. “Kredit macet di Kota Sukabumi relatif kecil, artinya masyarakat komitmen untuk membayar. Ini peluang besar untuk memperluas permodalan UMKM,” ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa Pemkot Sukabumi juga sedang menyiapkan pemanfaatan wakaf produktif untuk memfasilitasi permodalan usaha mikro. “Mudah-mudahan kita bisa terus mengejar peningkatan kualitas UMKM agar memberikan dampak nyata pada peningkatan PDRB Kota Sukabumi,” tutupnya.
