8 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Terdampak Bencana, Didominasi Tanah Longsor

Istimewa
ILUSTRASI/DOK BPBD MENINGKAT: Kejadian bencana hidrometeorologi di Kabupaten Sukabumi cenderung meningkat seiring tingginya intensitas curah hujan. Pada Jumat-Minggu, terjadi 12 kejadian bencana di 8 kecamatan.
0 Komentar

CIKEMBAR – Tanah longsor mendominasi kejadian bencana di Kabupaten Sukabumi selama tiga hari berturut-turut pada Jumat (21/11) hingga Minggu (23/11). Dari 12 kejadian bencana hidrometeorologi yang dipicu curah hujan tinggi itu, sebanyak 11 kejadian di antaranya merupakan tanah longsor dan 1 kali cuaca ekstrem.

Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdaops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengatakan bencana terjadi di berbagai wilayah. Ada delapan kecamatan yang diterjang bencana selama kurun tiga hari terakhir.

“Selama tiga hari terjadi 12 kali kejadian bencana di Kabupaten Sukabumi yang dipicu curah hujan tinggi,” kata Daeng, Selasa (25/11).

Baca Juga:Dukung NZE, PLN IP Tanam Sorgum di Pesisir Pantai Cipatuguran PalabuhanratuHindari Jalan Berlubang, Truk Sampah Terguling di Warungkiara

Data Pusdalops BPBD, wilayah yang terjadi bencana berada di Kecamatan Cikakak, Parungkuda, Simpenan, Cibadak, Cicantayan, Cidahu, Cicurug, dan Kalapanunggal. Bencana menimbulkan kerusakan pada bangunan rumah warga serta fasilitas infrastruktur dan fasilitas umum.

“Tapi berbagai kejadian bencana tak menimbulkan korban luka ataupun jiwa. Hanya berdampak terhadap kerugian materil. Nilai kerugian masih dalam proses penghitungan,” tuturnya.

BPBD sedang menangani kerusakan dampak bencana. Namun penanganan hanya bersifat sementara karena secara permanen ditangani dinas teknis. “Kami sudah berkoordinasi dengan dinas teknis untuk menangani kerusakan dampak bencana alam,” imbuhnya.

BPBD terus mengimbau masyarakat agar waspada dengan kondisi cuaca saat ini. Terutama masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan berpotensi bencana. “Seperti di kawasan tebing, bantaran sungai, dan daerah rawan lainnya. Curah hujan masih diprediksi tinggi. Jadi, masyarakat harus selalu waspada,” pungkasnya. (ndi)

0 Komentar