CIKEMBAR – Wilayah pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi rawan berpotensi terjadi tsunami. Di sejumlah lokasi yang memiliki bentangan garis pantai hampir sepanjang 117 kilometer itu pun dipasangi alat deteksi dini tsunami (tsunami early warning system).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melalui Pusat Pengendali dan Operasional (Pusdalops) mengujicobakan sirine alat TEWS tersebut, kemarin (26/11).
Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengaku sudah menginformasikan kepada seluruh warga sekitar dan para pengunjung di sejumlah lokasi akan dilaksanakan tes aktivitasi uji coba sirine tsunami. Kegiatan uji coba berlangsung pukul 10.00 WIB.
Baca Juga:DPRD Kota Sukabumi Dorong Alokasi Dana P2RWKelurahan Dayeuhluhur Monev Pembangunan
“Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya peningkatan sistem peringatan dini tsunami serta penguatan kesiapsiagaan masyarakat di kawasan pesisir selatan Kabupaten Sukabumi,” kata Daeng.
Titik lokasi sirine TEWS yang akan diujiaktifkan berada di Kelurahan Palabuhanratu, Dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN), Gedung Geopark Information Center (GIC), kantor Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista), serta kawasan Pantai Loji di Desa Loji Kecamatan Simpenan.
Daeng memastikan kegiatan uji coba ini bukan menunjukkan adanya ancaman tsunami. Tapi lebih kepada prosedur rutin untuk memastikan seluruh perangkat peringatan dini berfungsi dengan baik.
“Selama proses uji coba sirine berlangsung, masyarakat diharapkan tetap tenang, tidak panik, dan tetap beraktivitas seperti biasa,” tegasnya.
BPBD Kabupaten Sukabumi mengimbau seluruh masyarakat mendukung pelaksanaan uji coba tersebut. Sebab, uji coba ini bagian penting dari peningkatan kesiapsiagaan bencana di wilayah pesisir. (ben)
