Anggota Dewan 'Sentil' Wali Kota Sukabumi

Istimewa
TANGKAPAN LAYAR/INSTAGRAM PELEPASAN: Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki melepas Attar, atlet futsal muda asal Kota Sukabumi yang terpilih menjadi bagian dari Timnas Futsal U-16.
0 Komentar

SUKABUMI — Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki bertemu sekaligus melepas Attar, atlet futsal muda asal Kota Sukabumi yang terpilih menjadi bagian dari Tim Nasional Futsal U-16. Pertemuan berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Sukabumi dan diwarnai suasana penuh kebanggaan.

Pada kesempatan tersebut, Ayep menyampaikan apresiasi mendalam atas prestasi Attar yang dinilai mampu membuka jalan lahirnya generasi emas baru bidang futsal di Kota Sukabumi. “Kita bangga dan berharap Attar bisa menjadi contoh bagi anak-anak muda lain di Kota Sukabumi. Semoga prestasi ini menjadi pemicu bangkitnya potensi futsal di tingkat daerah,” ujar Ayep dalam pertemuan itu.

Momen tersebut kemudian diunggah ke akun resmi media sosial Pemerintah Kota Sukabumi lengkap dengan sejumlah foto yang menunjukkan kedekatan dan keakraban antara Wali Kota dan sang atlet muda.

Baca Juga:Target Tingkatkan Prestasi pada MTQH Tingkat JabarDana P2RW Digunakan untuk Antisipasi Banjir

Namun unggahan tersebut justru memantik perhatian publik setelah muncul komentar dari akun milik Dewa Fajar Kontara yang merupakan Ketua Asosiasi Futsal Kota Sukabumi (AFKS) periode 2024–2028 sekaligus anggota Komisi III DPRD Kota Sukabumi. Dalam kolom komentar, Fajar menuliskan kalimat yang dianggap bernada kritik. “Giliran berhasil di-claim, giliran minta ketemu aja susah,” tulis Fajar dalam komentarnya.

Komentar tersebut sontak memancing respons warganet serta menimbulkan pertanyaan mengenai hubungan antara eksekutif dan legislatif, khususnya terkait pembinaan olahraga di Kota Sukabumi. Banyak pihak mempertanyakan apakah terdapat persoalan komunikasi antara pemerintah daerah dan organisasi olahraga yang menaungi atlet berprestasi seperti Attar.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemerintah Kota Sukabumi terkait komentar tersebut. Publik pun menanti klarifikasi agar persoalan ini tidak mengganggu proses pembinaan atlet dan perkembangan prestasi futsal di Kota Sukabumi. (mg5)

0 Komentar