PALABUHANRATU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi mengklaim, realisasi program Bank Sampah yang dilakukannya dinilai berhasil mengurangi jumlah sampah yang akan masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Kepala Bidang (Kabid) pengelola sampah DLH Kabupaten Sukabumi, Denis Eriska mengatakan, sampah yang masuk ke TPA pada saat ini berkurang puluhan ton setiap bulannya. Hal itu dikarenakan sampah tersebut dikelola terlebih dahulu di tempat pembuangan sementara (TPS) melalui program Bank Sampah. “Pengelolaan sampah melalui program Bank sampah sudah mencapai 75 ton dalam satu bulan,” ungkapnya kepada Sukabumi Ekspres, kemarin (09/08).
Pengelolaan program ini dilakukan dengan memilah antara sampah organik dengan unorganik. Untuk organik digunakan menjadi bahan baku pupuk kompos, sementara unorganik akan dipilah sesuai jenis kemudian dijual. “Sampah unorganik ini seperti plastik, kertas dan yang lainnya itu kan laku di jual. Karena itu sampahnya tak masuk ke TPA, tapi habis di kelola Bank Sampah,” imbuhnya.
Baca Juga:OSS Reformasi Paling Signifikan dalam PerizinanStok Vaksin di Kabupaten Sukabumi Habis
Menurut Denis, dari tahun 2019. Jumlah unit pengelola Bank Sampah bertambah setiap tahunnya. Bahkan peningkatannya cukup signifikan dalam kurun waktu tiga tahun. “Tahun 2019 lalu, jumlah bank sampah di Kabupaten Sukabumi hanya 31 unit, kini bertambah menjadi 54 unit pada tahun 2020. Kemudian jumlahnya bertambah kembali menjadi 72 unit sampai hari ini,” kata dia
Kedepan sambung dia, DLH berencana akan mengolah sampah plastik untuk dijadikan bahan bakar industri, karena teknologi di beberapa perusahaan pada saat ini mulai mengadopsi pemanfaatan limbah. “Seperti PLTU Palabuhanratu saat ini sudah mulai menggunakan serbuk kayu sebagai bahan bakar, sementara untuk bahan bakar dari plastik ini kita sudah berkomunikasi dengan perusahaan semen termasuk PLTU,” tandasnya. (mg1)