SUKABUMI – Dua orang warga mengalami luka cukup serius, setelah sejumlah orang yang tidak dikenal mendatangi warga yang lagi santai di warung kopi dengan menyabetkan golok.
Peristiwa yang terjadi di Jalan Pelita-Patuguran, Palabuhanratu, sontak membuat geger warga. Sebab, mereka datang tanpa komunikasi terlebih dulu.
Dua warga mengalami luka cukup serius karena sabetan golok. Saat ini kedua korban yang diketahui bernama Samidi (53) dan Salim (24) menjalani pengobatan di RSUD Palabuhanratu.
Baca Juga:Kejar Target Vaksin, Polres Sukabumi Sasar Vaksinisasi untuk LansiaPotensi Ekonomi Digital Niaga Elektronik Targetkan Rp 1.908 Triliun di 2030
Salim, terluka di bagian lengan kanan diduga akibat menahan sabetan senjata tajam, sementara Samidi terdapat sejumlah luka di beberapa anggota tubuhnya.
“Kejadiannya sangat cepat, di mana saat itu ada lima warga yang tengah ngobrol di warung. Tiba-tiba datang sejumlah orang tidak dikenal dan tanpa basa-basi menyerang warga dengan menggunakan golok.
‘’Ada dua warga yang terluka, bahkan satu di antaranya lukanya cukup parah,” kata Amin, warga sekitar yang melihat kejadian tersebut pada Kamis (14/10)
Peristiwa serangan mendadak yang terjadi pada Kamis sekitar pukul 16.00 WIB, di Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu ini.
Amin mengaku tidak mengetahui kronologinya, hanya tiba-tiba datang beberapa orang menggunakan sepeda motor berboncengan, kemudian turun dari motor dan langsung menyerang serta pergi begitu saja.
Kepada wartawan, ia mengaku melihat penyerang berjumlah tiga orang, tapi tidak mengetahui secara pasti jumlah pastinya karena langsung melarikan di ke arah Cipatuguran.
Warga yang melihat kejadian itu pun langsung menolong kedua korban dan membawanya ke RSUD Palabuhanratu.
Baca Juga:Hadiri Pertemuan Dewan Menteri OECD, Mendag Bawa Potensi RI Jadi Superpower DuniaOknum Guru di Surade Sukabumi jadi Pecandu Sekaligus Miliki Ganja
Di tempat terpisah, dokter IGD RSUD Palabuhanratu Raditya Nugraha mengatakan korban bernama Salim mengalami luka yang tidak cukup parah hanya di pergelangan tangannya.
Sedangkan Samidi lukanya cukup parah, saat masuk ke rumah sakit kondisinya tidak stabil, tetapi setelah menjalani perawatan dan pengobatan kondisinya berangsur stabil.
Akibat sabetan senjata tajam itu, korban mengalami pendarahan di bagian wajah, lengan dan kepala.
Setelah menjalani pengobatan pertama kemungkinan korban (Samidi) akan menjalani rontgen dan sebagainya, ini dilakukan karena ada beberapa luka yang cukup parah seperti di tulang hidungnya patah.