Inovasi SIMPEL Desa Berikan Kemudahan Pelayanan Administrasi

Inovasi SIMPEL Desa Berikan Kemudahan Pelayanan Administrasi
RAPAT : Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri menerima kunjungan GM Telkom Indonesia, kemarin (10/11).
0 Komentar

CICANTAYAN – Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri menerima kunjungan General Manager (GM) dan Jajaran Telkom Indonesia di Ruang Rapat BKPSDM untuk membahas Program Smart Village Nusantara di Kabupaten Sukabumi Over View desa yang sudah menggunakan layanan SVN sistem informasi manajemen dan pelayanan (Simpel) Desa, kemarin (10/11).

Simpel desa merupakan sistem informasi manajemen dan pelayanan desa yang disediakan oleh pemerintah untuk membantu masyarakat mengetahui informasi terbaru, serta memiliki kelebihan, antara lain Mampu membuat proses administrasi dan pelayan ke dalam bentuk digital, Mempermudah proses administrasi dari masyarakat dan mempermudah proses pendataannya, Informasi yang disampaikan melalui simpeldesa transparan atau dapat diketahui oleh masyarakat, Mampu mengembangkan usaha mikro dan makro masyarakat berbasis e-business, Mampu menambahkan penambahan desa atau PADes.

Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri mengatakan bahwa layanan SVN simple desa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan layanan ini sudah di integrasikan secara digital berbasis mobile.

Baca Juga:Hari Pahlawan Momen Lanjutkan Perjuangan dengan PembangunanSawah dan Rumah di Simpenan Terendam Luapan Air Cimandiri

“Tujuannya untuk memberikan solusi kemudahan pelayanan administrasi desa berbasis Web, serta kemudahan interaksi antara pemerintahan desa dengan RT/RW akan lebih mudah terkait pengurusan administrasi, selain itu akan mendorong peningkatan UMKM,” jelasnya.

Iyos mengaku cukup mengapresiasi adanya aplikasi simple sebagai ikhtiar mewujudkan desa digital, walaupun inprastruktur harus dibenahi dan dipersiapkan.

“Ketika akses dan infrastrukturnya sudah baik, simple desa ini bisa diimplementasikan di desa desa yang lain. Oeh karena itu pemerintah menyambut baik adanya layananan berbasis digital ini,”ungkapnya

Hal yang harus dilengkapi, lanjut Iyos, adalah belum menggunakannya Barcode dalam aplikasi simple desa ini. “Masalah barcode harus menjadi perhatian Kominfo, kedepan diharapkan desa desa yang lain bisa mengikuti jejak dari 6 desa yang sudah memulai dengan simple desa ini. Untuk mempermudah layanan administrasi bagi masyarakat,” pungkasnya. (mg1)

0 Komentar