SUKABUMI – Jumlah kasus angka kematian ibu (AKI) tahun ini di Kota Sukabumi meningkat dibanding tahun lalu. Tahun ini jumlahnya sebanyak 16 orang. Sedangkan tahun lalu 12 orang.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Wahyu Handriana, mejelaskan dari 16 kasus AKI, 7 di antaranya karena covid-19. Sedangkan sisanya 9 kasus saat masa persalinan.
“Jumlah kasus kematian ibu tahun ini memang meningkat dibanding tahun lalu,” ujar Wahyu kepada wartawan, kemarin (11/11).
Baca Juga:Kota Sukabumi Tetapkan Status Darurat Bencana BanjirDiskumindag Kota Sukabumi Sosialisasi Cegah Peredaran Rokok Ilegal
Menurut Wahyu, salah satu penyebab terjadinya kasus AKB karena kehamilan yang ditutup tutupi atau tidak diinginkan. Sehingga, saat masa kehamilan kondisinya tidak terkontrol, kekurangan makan, dan kekurangan asupan gizi.
“Karena itu terjadilah sebuah masalah. Terjadi pendarahan hingga kematian,” jelasnya.
Berbeda dengan AKI, angka kematian bayi (AKB) tahun ini cenderung turun. Jumlahnya terdata sebanyak 17 kasus. Sedangkan tahun sebelumnya 27 kasus.
“Semoga tidak ada peningkatan kasus selama tahun ini,” sebutnya.
Wahyu menuturkan, AKI dan AKB merupakan indikator pelayanan kesehatan di sebuah daerah. Artinya, sejauh mana pelayanan kesehatan yang diberikan pemerintah daerah melalui berbagai layanan fasilitas kesehatan maupun program yang dilakukan Dinas Kesehatan.
“Kami semua telah berusaha maksimal memberikan pelayanan yang terbaik, khususnya kepada ibu hamil,” pungkasnya. (job3)