Material Tanah Longsor Sumbat Aliran Sungai *Wali Kota Sukabumi dan Elemen Teknis Tangani Langsung Evakuasi

Material Tanah Longsor Sumbat Aliran Sungai *Wali Kota Sukabumi dan Elemen Teknis Tangani Langsung Evakuasi
0 Komentar

GUNUNGPUYUH – Bencana hidrometeorologi di Kota Sukabumi masih menyisakan penanganannya. Seperti kejadian tanah longsor di Kampung Leles RT 04/16, Kelurahan Karangtengah, pekan lalu.

Akibat bencana itu, material tanah longsor dan rumpun bambu menutupi aliran Sungai Leles. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan arus air akibat material tanah longsor dan rumpun bambu, kemarin (14/11) dilakukan evakuasi pembersihan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Imran Wardhana, mengatakan tanah longsor di tempat itu terjadi pada Selasa (9/11) lalu sekitar pukul 17.45 WIB. Bencana terjadi bersamaan tingginya intensitas curah hujan.

Baca Juga:Pengurus Persatuan Insinyur di Sukabumi DilantikAkses Jalan Palabuhanratu-Cisolok Tertutup Pohon Tumbang

“Jangan sampai terjadi dampak yang ditimbulkan akibat bencana ini. Hari ini (kemarin), kami bersama relawan gabungan dibantu masyarakat setempat melakukan kerja bakti evakuasi material tanah longsor dan rumpun bambu,” kata Imran, kemarin.

Imran menambahkan, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini. Untuk kerugian masih dalam penghitungan petugas. “Namun luas wilayah yang terancam mencapai 2 ribu meter persegi,” ungkapnya.

Petugas dan relawan yang terlibat berasal dari BPBD, Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan, dan 9 relawan gabungan terdiri dari Sehati, Sigab Persis, BKPB PP, Karang Taruna, TRC Gema Keadilan, Pandu Keadilan, Tagana, Pemuda Pancasila, dan Sabakarta.

Sementara itu, Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, juga ikut langsung kerja bakti mengevakuasi material longsor di lokasi kejadian. Kerja bakti ini untuk mempercepat penanganan longsor yang materialnya menutupi aliran air sungai.

“Saya mendapatkan infomasi terjadi longsor. Bersama sekda, lurah, BPBD, relawan, dan warga, kami menuju lokasi untuk membantu penanganan,” ujar Fahmi.

Ia Berharap dengan kerja bakti efek atau dampak longsor tidak mengganggu aliran air ke warga. Percepatan penanganan bencana diperlukan jangan sampai air sulit mengalir.

Sehingga diharapkan ketika semua bergerak akan menuntaskan penanganan bencana. “Kami mengimbau warga selalu waspada di tengah suasana cuaca ekstrem. Puncak musim hujan diperkirakan Januari 2022,” kata Fahmi.

Baca Juga:Apel Kesiagaan Bencana, Sekda Tekankan KekompakanSimulasi Bencana, Polisi Panjat Tebing Korban Tanah Longsor

Kewaspadaan diperlukan untuk mencegah munculnya korban jiwa maupun kerugian materil. (mg2/rls)

0 Komentar