Santri Tewas Setelah Terjadi Longsor, Delapan Orang Lainnya Selamat

Santri Tewas Setelah Terjadi Longsor, Delapan Orang Lainnya Selamat
0 Komentar

Dari keterangan di lokasi, tebing longsor di belakang asrama putra Wadil Quro kamar nomor 4 kurang lebih 15 meter dan tembok yang roboh kurang lebih 4×4 meter.

“Pihak pesantren sudah menyerahkan jenazah ke pihak keluarga korban. Jenazahnya sudah dimakamkan. Pihak keluarga korban menerima atas musibah meninggalnya korban dan menganggap ini adalah cobaan dari Allah SWT,” tandasnya.

Sementara itu di Kota Sukabumi dilaporkan, selama pekan pertama dan kedua November 2021, terjadi 37 kali bencana hidrometeorologi. Tanah longsor mendominasi kejadian bencana saat intensitas curah hujan tinggi.

Baca Juga:Pospera Sukabumi Raya Bagi-bagi SayuranDukung Penerapan PPKM Level 3, Saat Libur Natal dan Tahun Baru

“Hasil rekap laporan data, dari 37 kali bencana, kejadian tanah longsor sebanyak 21 kali, banjir 9 kali, dan cuaca ekstrem sebanyak 7 kali,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, kemarin (22/11).

Banjir terjadi di Kelurahan Limusnunggal, Gedongpanjang, Tipar, Jayaraksa, Nanggeleng, Selabatu, Sudajaya Hilir, dan Cipanengah dengan kerugian ditaksir mencapai Rp597.500.000 dan luas area terdampak 4.440 meterpersegi. Tanah longsor terjadi di Kelurahan Subangjaya, Cipanengah, Baros, Nanggeleng, Sriwedari, Karangtengah, Sindangpalay, Lembursitu, Cibeureum Hilir, Tipar, dan Selabatu dengan kerugian ditaksir Rp911.872.850 dan luas area terdampak 6.010 meterpersegi. Sedangkan cuaca ekstrem terjadi di Kelurahan Cikundul, Kebonjati, Jayaraksa, Sriwedari, Limusnunggal, dan Dayeuhluhur dengan nilai kerugian ditaksir Rp167.750.000 dan luas area terdampak 322 meterpersegi.

“Total nilai kerugian Rp1.677.122.850 dan luas area terdampak 1.077 hektare,” pungkasnya. (mg2)

Laman:

1 2
0 Komentar