SUKABUMI — Mana mungkin akan tumbuh rasa cinta kepada Al-Quran jika kita tak pernah mengenalnya. Kita tidak akan mengenalnya, jika tak pernah membacanya dengan paham maknanya. Hal itulah yang dikatakan Pendiri sekaligus penanggungjawab Baldatun Center Ade Dasep Zaenal Abidin pada setiap kegiatan Jum’at Keliling (Jumling) ke beberapa desa di Daerah Pemilihan (Dapil) III Kabupaten Sukabumi.
Bahkan orang yang diketahui sebagai Koordinator Presidium Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Sukabumi ini terlebih dahulu menjalankannya dengan rutin membaca dan memahaminya. Hal itu dilakukan semata-mata untuk menumbuhkan rasa kecintaanya terhadap kitab suci umat islam dunia. “Mungkin kita bisa mengenalnya apalagi mencintanya, sementara membacanya tak dilakukan. Hal yang paling mustahil bisa menjawab ketika ditanya siapa pedoman hidupmu nanti, untuk itu saya bersama lembaga Baldatun mencoba untuk menebar ‘virus’ cinta Alquran kepada masyarakat dengan mewakafkan Alquran, “ujar Ade Dasep usai mewakafkan 17 Alquran terjemahan dan santunan 42 anak yatim belum baligh di Kampung Ciareuy RT06 RW03 Desa Cijambe, Kecamatan Cikidang, Jumat (26/11) lalu.
Saat ini orang mencari obat untuk tentram, bahagia dan damai dengan cara apapun bahkan harus mengeluarkan uang tak sedikit, padahal obat yang paling ampuh untuk sejahtera dan barokah itu adalah Alquran. Alquran adalah obat yang ampuh untuk umat manusia, namun banyak diantara kita yang melupakannya. Dalam hidup umat islam tidak ada amalan yang terlepas dari petunjuk Alquran.
Baca Juga:Sylvie Berharap Sukabumi Terbebas dari HIV/AIDSCapaian Vaksinasi Dosis Pertama Hampir Tuntas
“Alquran adalah cara satu-satunya tempat berdialog Allah kepada manusia, dan sholat adalah cara dialog manusia kepada penciptanya. Jadi, jika masyarakat ingin merasakan hidup berkah dan damai maka kenalilah Alquran dan perdalam isinya, insya allah bahagia dan tentram itu datang dengan sendirinya. Jangan mencari bahagia kepada tindakan dunia, karena bahagia itu letaknya pada hati bukan materi, “tegasnya.
Dia menjelaskan, hingga saat ini sudah ada 3.461 Alquran yang disebarkan di 6 kecamatan dapil III, hal itu selain merupakan janji politik. Namun, sekaligus mengajak dan menyerukan agar masyarakat untuk bisa mengenal Alquran dengan cara membacanya. Dengan itu, kualitas berfikir masyarakat bisa positif dan lurus berdasarkan aturan sang pencipta. “Kalau ada waktunya malas membaca Alquran, maka sempatkanlah mendengar bacaan Alquran. Sekarang bisa lewat media apa saja bisa kita dengan lantunan Alquran,” ujarnya. (ist)