SUKABUMI – Potensi yang bisa digali jadi pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Sukabumi dinilai belum tergarap optimal. Karena itu, Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) harus bisa memperbaiki sistem pendataan dan pengelolaan sehingga potensinya tidak hilang.
“Kita memiliki potensi yang cukup besar, tapi saat ini belum tergarap optimal. BPKPD sebagai leading sector harus memanfaatkan teknologi agar tidak kehilangan potensi,” tegas Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, saat menghadiri forum perangkat daerah (FPD) BPKPD di Balai Kota Sukabumi, belum lama ini.
Selama ini, kata Fahmi, PAD Kota Sukabumi masih mengandalkan sektor pajak hotel, restoran, dan kafe. Satu di antara upaya meningkatkan PAD dengan menaikkan nilai jual objek pajak (NJOP). “Kita mulai tahun ini,” ucapnya.
Baca Juga:Niat Mendaki Ke Gunung Ceremai, Ini Cara Booking Online dan Sistem PendaftarannyaMacan Tutul Menampakan Diri di Gunung Gede Pangrango
Sekretaris BPKPD Kota Sukabumi, Olga Pragosta, mengatakan sektor pajak hotel dan restoran menjadi primadona yang bisa diandalkan sebelum terjadi pandemi covid-19. Di tengah masih berlangsungnya pandemi, BPKPD memiliki strategi dan inovasi khusus agar pendapatannya tetap optimal.
“Salah satu upaya memaksimalkan pendapatan dengan memasang tapping box di lokasi wajib pajak, baik di hotel maupun restoran,” kata Olga.
Tahun ini BPKPD Kota Sukabumi pun menaikkan target pendapatan dari 9 sektor pajak sebesar 5 persen dari target pendapatan tahun sebelumnya. (job3)