Bantuan yang diterima dari Pemprov Jabar akan digunakan untuk memperbaiki rumah-rumah yang rusak akibat bencana banjir bandang. “Insyaallah kita akan rehabilitasi. Posko-posko juga kita aktivasi dan nanti bantuan dari pak Gubernur sebesar Rp1,5 miliar dan zakat Rp500 juta akan kita gunakan untuk recovery,” tandasnya.
Sebelumnya, pada Jumat (16/2) malam, Menteri Sosial Tri Rismaharini juga mengunjungi lokasi dan korban bencana banjir bandang di Kampung Sudajaya dan Tugu Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros. Di lokasi bencana, Risma menyerahkan santunan sebesar Rp460,6 juta.
Risma mengingatkan kepada masyarakat khususnya Kota Sukabumi untuk siaga dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem yang dikhawatirkan akan menimbulkan bencana susulan. Ia tak memungkiri di beberapa daerah di Jawa Barat dan Banten mempunyai karakteristik lereng. Jadi ada kemiringan yang dampaknya macam-macam.
“Kalau curah hujan tinggi impact-nya bisa longsor. Kemudian juga air yang curah hujannya tinggi kemudian berhenti di suatu tempat yang memang kondisinya cekung. Memang harus ada tingkat kewaspadaan yang tinggi saat musim hujan mendekati cuaca cuaca ekstrem,” kata Risma wartawan.
Apalagi, lanjut Risma, warga yang masuk kategori rentan harus lebih diperhatikan dalam antisipasi datangnya bencana. Salah satu contoh adalah warga yang meninggal dunia dalam kondisi sakit stroke ketika banjir bandang menerjang Kota Sukabumi pada Kamis (17/2).
Baca Juga:Sebanyak 6 Perpustakaan Kelurahan Terakreditasi CDinsos Dirikan Dapur Umum di Lokasi Bencana
“Karena sering kali kemudian kita tidak tanggap. Ini kan kejadiannya sebenarnya yang bersangkutan itu sakit,” bebernya.
Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, berterima kasih atas atensi yang diberikan Kementerian Sosial. “Bantuan yang diberikan cukup banyak. Kalau untuk keluarga korban yang meninggal, ibu Menteri memberikan uang tunai kepada warga yang terdampak. Kemudian ada makanan, ada sarana air bersih, kemudian ada bantuan natura lainnya,” ungkapnya. (mg2)