SUKABUMI – Pengamat Kebijakan Publik Asep Deni menyebutkan, perwujudan Kabupaten Sukabumi Selatan (KSS)/ Kabupaten Jampang masih lama. Apalagi, belum ada perkembangan pemekaran di Kabupaten Sukabumi, sejauh ini.
“Potensi (pemekaran,red) masih ada. Namun, pemerintah pusat masih memberlakukan moraturium. Bahkan moratorium itu, sampai batas dan waktu yang tidak ditentukan,” ujarnya saat dihubungi Sukabumi Ekspres, kemarin (9/3/).
Maka dari itu, proses terbentuknya Kabupaten Sukabumi Selatan masih relatif lama. Sebab. perlu kepastian secara definitif terlebih
dahulu. Hal itu ditambah dengan berbagai persiapan hingga pemerintahannya sudah siap.
Baca Juga:Pemkab Ingin Segera Level 1K-Sarbumusi Desak Pemerintah
“Kalau dilihat dari kota/kabupaten lain, prosesnya sampai 2 atau 3 tahun setelah kepastian secara definitif,” ucapnya.
Namun untuk Kabupaten Sukabumi Selatan, menurutnya cukup menarik. Sebab, sudah ada kelompok masyakarat yang mendukung sejumlah tokoh untuk menjadi bakal calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Sukabumi Selatan. Meskipun, Kabupaten Sukabumi Selatan belum terwujud.
“Bagi saya, ini asyik saja. Dengan begitu, wacana terbentuknya Kabupaten Sukabumi Selatan bisa lebih cepat,” ungkapnya.
Apalagi, mereka yang didukung merupakan orang partai. Sehingga, bisa mendorong melalui kapasitasnya.
“Ketika diwacanakan, itu bagus. Bisa mendorong dan semoga lebih cepat terealisasi,” bebernya.
Sebelumnya, beredar baliho dukungan kepada Badri Suhendri dan H. A. Sopyan BHM untuk menjadi bakal calon (Balon) bupati dan wakil
bupati Kabupaten Sukabumi Selatan di Palabuharantu. Dukungan tersebut mengatasnamakan komunitas nelayan.
Badri Suhendri sendiri, merupakan Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Demokrat. Sementara H. A. Sopyan BHM merupakan anggota
DPRD Provinsi Jabar dari dapil KOta dan Kabupaten Sukabumi dari Partai Gerindra.
Badri mengatakan, keberadaan Kabupaten Jampang atau Sukabumi Selatan ini masih panjang dan jauh perjalanannya. Sehingga, perlu
perjuangan bersama agar daerah otonomi baru (DOB) tersebut bisa terwujud.
“Biarkan mereka mengekspresikan hatinya, pikirannya, dan keinginannya. Itu patut diapresiasi. Saya dan Pak H Sopyan dengan senang
hati, walaupun memang ini masih perlu perjuangan yang panjang dalam pilkada yang diharapkan oleh mereka,” pungkasnya. (ist)