Bandung – Periyanto, penumpang Alphard yang maki polisi ternyata bukan sosok sembarang. Dia terkenal sebagai orang kaya.
Periyanto penumpang Alphard yang maki polisi viral di media sosial, usai tindakannya direkam. Umpatannya kepada petugas kepolisian yang mengatur arus lalu lintas dinilai tidak pantas.
Identitas Periyanto penumpang Alphard yang maki polisi memang sudah diketahui. Meski bukan pengusaha, namun dia merupakan karyawan swasta yang cukup terpandang.
Baca Juga:Ambulans Bodong Terobos Jalur One Way di Puncak, Isinya Orang Mau LiburanKepergok Hendak Curi Motor Wisatawan, Pria Bertato Nyaris Diamuk massa
Bahkan, rumahnya di Kota Wisata Bogor. Sebuah kawasan perumahan elit. Hal itu sekaligus menjadi bukti status sosial Periyanto.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo mengakui, identitas penumpang Alphard yang maki polisi sudah diketahui. Dia membenarkan namanya Periyanto.
Polda Jawa Barat (Jabar) hingga kini belum melakukan proses hukum kepada yang bersangkutan, kendati sangat menyayangkan tindakan yang bersangkutan kepada polisi.
“Kami prihatin dengan kejadian ini. Padahal anggota sedang mengatur lalu lintas untuk kepentingan umum,” kata Kombes Ibrahim.
Seperti diketahui, saat kejadian Periyanto menumpang kendaraan mobil Alphard bernomor polisi F 771 TOH atas nama Periyanto ini sedang menempuh perjalanan dari Yogyakarta menuju Bogor.
Dalam perjalanannya, Dia terkena pengalihan arus oleh petugas polisi yang tengah memberlakukan rekayasa lalu lintas.
Periyanto lantas marah-marah dan memaki maki petugas. Video penumpang Alphard tersebut kemudian viral dan menjadi perhatian publik.
Baca Juga:Minim Penerangan, Satu Kompi Brimob Amankan Jalur Urat Sutra PanselaLagi, Wisatawan Terseret Arus Ombak Pantai Karang Hawu Kembali Diselamatkan
Meski demikian, polisi memastikan belum memproses hukum pria yang memarahi petugas polisi dengan kalimat tak pantas di Tasikmalaya saat pemberlakuan rekayasa lalu lintas, Jumat (6/5).
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus untuk pelayanan dan pengamanan arus mudik dan balik Idulfitri 1443 Hijriah.
“Kami belum tindak lanjut terhadap masalah tersebut, karena masih fokus untuk pelayanan dan pengamanan arus mudik,” kata Ibrahim kepada JPNN.com, Sabtu (7/5).