JL R SYAMSUDIN SH – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKSDM) dan Inspektorat Kota Sukabumi memelototi absensi ASN pada hari pertama masuk kerja usai cuti dan libur Idulfitri 1443 Hijriyah, kemarin (9/5). Pengawasan dilakukan dengan mendatangi setiap perangkat daerah untuk memastikan tidak ada ASN yang mangkir kerja.
Hasil monitoring, tingkat kehadiran ASN di lingkungan Pemkot Sukabumi sudah cukup bagus. Kemungkinan tingkat kehadiran bisa mencapai 100 persen.
“Saat ini masih rekapitulasi. Tapi hasil pendataan sementara, hampir 99,98 persen dari sekitar 3.400 ASN di lingkungan Pemkot Sukabumi masuk kerja pada hari pertama setelah Lebaran,” kata Kepala BPKSDM Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan, kepada wartawan, kemarin.
Baca Juga:Lansia Bacok Rekan Kerja, Dipicu Kekesalan Tak Adilnya Pembagian Uang Kotak Amal JariyahSepanjang Mudik dan Libur lebaran, Terjadi Lima Laka Lantas
Pemkot Sukabumi akan memberikan sanksi bagi ASN yang mangkir kerja. Bentuk sanksinya akan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 94/2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Untuk yang bolos atau tidak masuk kerja, sanksi diberikan secara bertahap mulai dari ringan, sedang, dan berat. Untuk sanksi ringan diberikan berupa teguran dari masing-masing kepala SKPD,” pungkasnya.
Sementara itu, apel pada hari pertama masuk kerja dihadiri Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi bersama Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Hamami, dan Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada. Apel dilaksanakan dengan santai.
“Apel kali ini menjadi ajang menguatkan silaturahmi dan saling memaafkan serta mendorong aparatur harus berkinerja terbaik melayani masyarakat setelah libur Idulfitri,” kata Fahmi.
Ramadan, kata Fahmi, merupakan cara mencetak pribadi bertakwa dan pribadi bersyukur. Karena itu, lanjut Fahmi, sebagai abdi negara harus menjadi pribadi bertakwa yang identik dengan keteladanan.
Para abdi negara juga hahrus dapat bersyukur bisa melayani masyarakat dengan kinerja terbaik. “Berikan yang terbaik dan maksimalkan amanah yang sedang dijalani. Jangan sampai jadi pejabat jadi berkinerja buruk,” tegasnya. (job3)