JL CEMERLANG – Penyakit mulut dan kuku (PMK) menghantui hewan ternak. Di beberapa daerah, penyakit ini sudah menyerang sejumlah hewan ternak seperti sapi.
Kota Sukabumi pun mulai mengantisipasi penularan PMK. Melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3), berbagai upaya antisipasi mulai dilakukan.
“Salah satunya kami lakukan sosialisasi kepada para pejual hewan di Pasar Hewan,” kata Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Andri Setiawan, kemarin (12/5).
Baca Juga:Jasad Nelayan Tenggelam Akhirnya Ditemukan di DermagaPeriksa Empat Orang Saksi, Polres Sukabumi Dalami Pengrusakan Pos Retribusi di ujung Genteng
Sosialisasi yang dilakukan pada Rabu (11/5) itu lebih ditekankan kepada upaya-upaya pencegahan. Di antaranya upaya melakukan penyemprotan cairan disinfektan. “Upaya ini diharapkan bisa mencegah penyebaran PMK,” sebutnya.
Andri pun meminta para peternak maupun penjual hewan ternak cepat melaporkan seandainya ditemukan gejala penyakit itu. DKP3 akan sigap menindaklanjuti setiap laporan. “Terutama gejala penyakit pada sapi, kerbau, domba, dan hewan pemamah biak atau ruminansa lainnya,” terangnya.
Adapun gejala penyakit tersebut di antaranya hewan menderita demam tinggi, muncul air liur berlebihan, serta timbul luka pada rongga mulut, lidah, maupun kuku, serta kehilangan nafsu makan. Gejala lainnya adalah hewan kesulitan berdiri serta bernapas cepat.
“Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada laporan adanya kasus gejala penyakit seperti itu. Mudah-mudahan tidak ada,” tegasnya.
Upaya lain yang dilakukan DKP3, kata Andri, yakni berkoordinasi dengan Pemkab Sukabumi sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Kota Sukabumi. Pada prinsipnya, lanjut Andri, upaya pencegahan harus ditingkatkan kembali. “Kepada peternak, kami imbau agar rutin melakukan disinfeksi serta melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak mereka,” pungkasnya. (ist)