SUKABUMI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi terus berupaya mengantisipasi penyebaran hepatitis akut atau hepatitis misterius. Hingga saat ini belum ditemukan adanya temuan kasus tersebut.
BACA JUGA : Kecelakaan Maut di Karawang, Elf Hantam Beberapa Motor
“Upaya antisipasi dilakukan dengan membuat alur penanganan seandainya ditemukan kasus tersebut.
Alurnya mulai dari pemeriksaan tahap awal di puskesmas hingga pemeriksaan lanjutan di RSUD Syamsudin SH,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, Wahyu Handriana, kepada wartawan, kemarin (16/5).
Baca Juga:Kecelakaan Maut di Karawang, Elf Hantam Beberapa MotorAsik Berkunjung ke Lapang Merdeka, Seorang Anak Perempuan Menangis Lantaran Terpisah dengan Orang Tuanya
Di Kota Sukabumi sempat ada pasien diduga suspek hepatitis akut. Namun setelah dilakukan pemeriksaan mendalam hasilnya negatif. “Penyakit hepatitis akut misterius belum diketahui sumbernya,” ujarnya.
Selama ini hepatitis dikenal A-E. Menurut Wahyu, hepatitis akur bisa dicegah dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, tidak bercampur alat makan dan minum, serta memastikan tingkat kematangan makanan yang akan dikonsumsi.
Gejala klinis hepatitis akut bisa dicirikan dari meningkatnya enzim hati, sindrom jaundice akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare, dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak bergejala demam.
“Jika ada gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah disertai diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, dan penurunan kesadaran, itu harus segera diperiksakan secara intensif,” pungkasnya. (mg2)