Mulai meredanya kasus covid-19, kata Fahmi, linear dengan mulai bangkitnya pembangunan di Kota Sukabumi. Misalnya revitaliisasi Lapang Merdeka dan penataan ruas-ruas jalan yang sudah sejak lama tidak teratur.
“Alhamdulillah, tahun ini perolehan zakat naik 100 persen. Angka pertumbuhan perekonomian yang semula minus 3 persen, tapi sekarang naik menjadi 5,5 persen,” jelas Fahmi.
Karena itu, Fahmi berharap betul peran ulama sebagai motivator dan stabilitator bisa lebih dimaksimalkan lagi. Terlebih, Kota Sukabumi merupakan daerah di Jawa Barat yang dinilai terbaik menjaga toleransi. “Kami berharap peran alim ulama bisa dimaksimalkan,” ungkap Fahmi.
Baca Juga:Aktivis ‘Sentil’ Penanganan Sampah Wisatawan, Usai Libur Lebaran, Kawasan Objek Wisata Pantai jadi KumuhIOM Kunjungi Sukabumi Bahas Tindak Pidana Perdangan Orang
Sebagai motivator, lanjut Fahmi, para ulama harus bisa menyemangati pemerintah, aparatur, serta warga. Jika sebelumnya dinilai tidak baik, bisa menjadi lebih baik. Pun sebagai stabilisator, para ulama harus bisa menjaga dinamisasi agar menciptakan kondusivitas.
Sekretaris MUI Kota Sukabumi, Muh Kusoy, mengatakan kegiatan yang digelar merupakan ajang silaturahmi sekaligus pembukaan pendidikan kader ulama. “Pendidikan kader ulama merupakan kegiatan rutin yang digelar MUI Kota Sukabumi,” pungkas Kusoy. (mg1/rls)